MASAKINI.CO – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin menekankan agar penigkatan kersama ekonomi dan bidang lainnya dapat ditingkatkan dengan Sumatera Utara untuk kepentingan ekonomi Aceh.
Safaruddin menyampaikan itu ketika melakukan pertemuan dengan jajaran DPRD Sumatera Utara pada 1 Oktober 2020 serta saat bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Rabu, 30 September 2020.
Safaruddin bersama sejumlah anggota DPRA berkunjung ke Sumatera Utara dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRA.
“Terkait RKT, bergulir pembahasan terkait rencana kerja DPR masing-masing, khususnya dalam hal penguatan fungsi dewan yaitu pengawasan, penganggaran, dan legislasi,” kata Safaruddin dalam rilisnya kepada masakini.co.
Selain RKT, dalam pertemuan tersebut juga disinggung persoalan tapal batas Aceh-Sumut, yang masih perlu dirumuskan atau dibicarakan antara kedua pemerintahan, yaitu Pemerintah Aceh dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmatsyah mengatakan siap mengajak Pemprov Sumut untuk membicarakan kembali persoalan tapal batas tersebut dengan Pemerintah Aceh,” kata Safaruffin.
Sedangkan dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, DPRA berdiskusi persoalan perkembangan politik dan juga ekonomi di dua provinsi tersebut.
“Wagub Sumut juga menyinggung soal kesiapan Aceh dan Sumut yang menjadi menjadi tuan rumah PON, kita ingin berkolaborasi dengan baik dalam persiapan kegiatan tersebut,” kata Safaruddin.
Safaruddin meminta agar kemitraan dua provinsi tersebut tidak hanya terkait persiapan PON, tetapi juga dalam hal pembangunan ekonomi.
“Kita akui bahwa Aceh dalam hal sumber daya yang kita dapat, khususnya pangan dan sandang itu lebih banyak dari Medan. Kita berharap ke depan ada kemitraan yang berbalik, di mana pengusaha-pengusaha Medan juga bisa berinvestasi ke Aceh, yang mana pertumbuhan ekonomi bisa sama-sama terangkat,” kata Safaruddin.
Dia berharap kerja sama ekonomi tersebut dapat dirumuskan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Pemerintah Aceh. “Karena banyak hal yang bisa dilakukan bersama, apalagi Aceh sangat luas dan memiliki sumber daya alam yang bisa dibanggakan untuk meningkatkan perekonomian,” kata Safaruddin.[]