MASAKINI.CO – Kemenparekraf saat ini fokus mensosialisasi panduan protokol kesehatan (prokes) berbasis CHSE di 34 provinsi.
Direktur Pemasaran Regional II Kemenparekraf, R Sigit Witjaksono mengatakan, pihaknya juga sudah meluncurkan sertifikasi CHSE sebagai bentuk upaya pemerintah dalam memulihkan sektor pariwisata.
βDari pandemi ini yang paling terdampak dari perhotelan, restoran dan tempat wisata. Makanya tujuan dari sertifikasi CHSE adalah dalam rangka membantu mereka bangkit kembali,β jelas Witjaksono saat Bimbingan Teknis Sosialisasi New Normal Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Hermes, Selasa (20/10).
Ia menyebutkan, Bintan merupakan daerah pertama kali yang mendapatkan sertifikasi CHSE. Berlanjut ke Oktober paraler ke 34 provinsi.
βKita akan utamakan hotel dan restauran untuk mendapatkan sertifikasi,β jelasnya.
Manfaat dari sertifikasi CHSE ini untuk meyakinkan wisatawan saat berkunjung ke suatu daerah karena sudah memiliki standar pelayanan yang sesuai dengan prokes.
βManfaatnya dengan adanya sertifikasi CHSE ini agar menguatkan atau meyakinkan orang untuk berkunjung ke restoran atau hotel yangg menerima sertifikasi CHSE ini,β jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Illiza Saaduddin Djamal mengatakan, bagi pihak pelaku usaha wisata yang teregister sebagai anggota asosiasi pariwisata, dapat meregistrasi langsung di laman https://chse.kemenparekraf.go.id.
Setelah diregistrasi, nanti pihak Kemenparekraf akan tracking dampak dari bisnis tersebut selama pandemi Covid-19.
βNanti juga ada tim dari Jakarta dari Deputi Kelembagaan yang akan melihat mana yang layak untuk diberikan sertifikat,β katanya.
βKita berharap hotel dan restoran sudah persiapkan hal itu, karena ini jangan sia-siakan kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi secara cuma-cuma karena ke depan bisa jadi sudah berbayar,β lanjutnya.[]