Ini Pesan Dewi Sartika Bukit Untuk Fotografer Aceh

Dewi Sartika Bukit mengisi kelas fotografi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran dan Penerapan Protokol CHSE untuk Pasar Wisman Asia Selatan dan Asia Tengah di Hotel Rasamala, Kota Banda Aceh, Selasa (27/10). Foto: Ahlul Fikar

Bagikan

Ini Pesan Dewi Sartika Bukit Untuk Fotografer Aceh

Dewi Sartika Bukit mengisi kelas fotografi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran dan Penerapan Protokol CHSE untuk Pasar Wisman Asia Selatan dan Asia Tengah di Hotel Rasamala, Kota Banda Aceh, Selasa (27/10). Foto: Ahlul Fikar

MASAKINI.CO – Peran fotografer dalam usaha ekonomi kreatif memang tak dapat dipisahkan, apalagi di masa pandemi para pelaku usaha ekonomi kreatif dituntut untuk dapat bersaing di dunia maya.

Foto yang menarik sangat mempengaruhi persepsi konsumen, hingga produk laris manis.

“Selaku fotografer saya berpesan pada teman-teman di Aceh, kita harus mau membantu para pelaku usaha kecil karena hanya kita yang bisa membantu mereka mendongkrak produknya dengan penjualan online. Apa lagi di masa pandemi ini mau tidak mau penjualan hanya bisa dengan online,” ungkap Dewi Sartika Bukit peraih anugerah Canon Srikandi beberapa waktu lalu.

Dewi mengaku, sejak tiga tahun terakhir ia fokus mengajar fotografi untuk masyarakat serta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

“Selama ini tiga tahun terakhir memang pendekatannya lebih ke bagaimana teman-teman UMKM bisa memotret sendiri,” katanya saat mengajar pelaku usaha kreatif fotografi produk dalam kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran dan Penerapan Protokol CHSE untuk Pasar Wisman Asia Selatan dan Asia Tengah di Hotel Rasamala, Kota Banda Aceh, Selasa (27/10).

Dewi Sartika Bukit saat mengajar pelaku usaha kreatif fotografi produk dalam kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran dan Penerapan Protokol CHSE untuk Pasar Wisman Asia Selatan dan Asia Tengah di Hotel Rasamala, Kota Banda Aceh, Selasa (27/10). Foto: Ahlul Fikar

Menurutnya, sebagai fotografer tidak selamanya harus komersial, ada saat-saat tertentu digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan.

“Ada sisi-sisi yang semua tidak komersial, nggak semua harus yang dibayar, jadi ada gerakan-gerakan yang kita lakukan untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif,” sebutnya lagi.

Ia berharap para fotografer agar terus meningkatkan kapasitas dengan sering melihat hasil karya orang lain, sehingga bisa menjawab selera yang dibutuhkan pasar saat ini.

“Jangan selalu menganggap kalau alat aku bagus hasil foto juga bagus, padahal sejatinya bagus tidaknya sebuah karya foto tidak semata-mata dengan alat tapi skill, jadi skilnya yang harus ditingkatin.”[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist