MASAKINI.CO – Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr.H.Mohammad Subuh MPPM menyebutkan global public health seperti pandemi Covid-19 akan menimbulkan berbagai efek.
Selain masalah kesehatan jiga terdampak terhadap perekonomian. “Saya lihat keamanan juga sudah mulai terganggu,” terangnya saat dialog produktif digelar
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (1/12).
Dalam dialog bertema pencegahan dan pengobatan itu, ia juga menyebutkan dari kacamata ekonomi, pandemi Covid-19 harus dikendalikan, karena sumber daya di bidang kesehatan maupun anggaran pemerintah juga terbatas. Upaya menyehatkan masyarakat pun harus diprioritaskan.
“Saya kira pemerintah kita sudah all out, dari sektor kesehatan dananya begitu besar, stimulus perekonomian juga dananya besar,” sebutnya.
Menururnya tujuannya satu, ingin menyehatkan individu, karena kalau individu sehat, akan membuat produktivitas meningkat, sehingga pendapatan individu meningkat, dan berdampak pendapatan negara juga ikut meningkat.
“Jadi dengan melindungi kesehatan kita juga melindungi negara,” jelas dr. Subuh.
Perawatan pasien Covid-19 diketahui menelan biaya yang besar, rata-rata Rp184 juta per orang. Perawatan yang mahal ini karena memerlukan perawatan secara khusus.
“Kalau memerlukan perawatan misalnya ICU itu satu hari Rp15 juta, apalagi menggunakan ventilator. Kemudian apabila ada penyakit penyerta, ditambah lagi rata-ratanya menjadi Rp17 juta per hari,” sebutnya.
Kondisi tersebut, menurutnya harus dihindari, semua biaya saat ini tanggung jawab negara. Namun kita ada batasnya yang tadi saya sebut sumber dayanya terbatas.
“Karena itu sumber daya yang ada ini kita optimalkan dengan upaya-upaya pencegahan,” jelas dr. Subuh.[]