MASAKINI.CO – Memasuki hari ke 4 banjir melanda Aceh Utara, lalu lintas di lintas Nasional Banda Aceh- Medan, tepatnya di beberapa titik sudah mulai normal, namun kendaraan melintas harus antri, disebabkan kencangnya arus air balik menolak ke dataran rendah menutupi badan jalan.
Warga melitas pun harus mengantri dan waspada untuk mengarungi derasnya aliran air banjir yang menyurut agar tidak terbawa arus dan tidak masuk ke dalam jalan yang berlubang.
Kendaraan roda empat sudah bisa melewati genangan air tersebut, sedangkan roda dua sebagian kendaraannya masih harus didorong karena deras dan tingginya air di beberapa titik di daerah lintasan jalan Kabupaten Aceh Utara itu.
Warga yang rumahnya masih berdampak digenangi air banjir, membuat warga tetap bertahan di pengungsian, walaupun sebagian ada yang membuat tenda di tepian jalan di daerah ketinggian jauh dari jangkauan banjir.
Sebagian warga sudah ada yang mulai membersihkan rumahnya, namun masih banyak terdapat rumah yang terendam air banjir dengan ketinggian berkisaran 2 hingga 3 meter.
Sementara itu, warga pun harus rela dan menerima harta bendanya terendam air banjir dalam waktu sekejab air kiriman dari pecahnya tanggul hingga merendam rumah dan harta benda warga di berbagai Kecamatan, di Aceh Utara.
“Sebagian besar tidak sempat diselamatkan, baik harta benda, perabotan dan peralatan rumah tangga. Begitupun saat ini, banyaknya kerusakan kendaraan Roda dua maupun roda empat milik warga terkena air banjir, kendaraan tersebut pun terpaksa dipakir begitu saja ditepian jalan maupun di depan rumah warga”, kata Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro saat dikonfirmasi melalui via telepon, Senin (7/12).
Dari itu, Danrem 011/Lilawangsa merintahkan Dandim 0103/Aceh Utara dan Kepala BNPB Aceh Utara menyiagakan aparat keamanan baik TNI, SAR dan BNPB Aceh Utara bersama Tim Gabungan bersiaga sekaligus melaksanakan patroli diseputaran kawasan rumah warga yang masih digenang air, tuturnya.
“Tim Relawan Bencana Alam terus memantau perkembangan air dan menyisir dipedalaman kampung kawasan dataran rendah yang hingga saat ini masih terkepung air. Selain itu bertujuan untuk mengetahui dan bergerak cepat mengevakuasi apabila adanya warga yang masih terjebak banjir dan sakit”, kata Danrem.
“Personel TNI para Babinsa dari Kodim 0103/Aceh Utara dan satuan TNI Angkatan Laut bersama Tim SAR tadi malam masih menemukan warga yang terjebak air banjir saat melakukan patroli”, sebut Danrem.
Sementara itu, Kepala BNPB Aceh Utara Abdullah Ali mengatakan, membenarkan kejadian satu keluarga yang tidak diketahui terjebak banjir, Senin (7/12), Sore.
Satu keluarga terdapat lima orang yang masih bertahan diatas tingkatan lantai satu jengkal dari air, warga yang terjebak banjir tidak bisa meminta pertolongan akibat mati lampu dan tidak adanya sinyal hingga kehabisan batre telepon, maka tidak dapat menghubungi Tim relawan untuk meminta pertolongan evakuasi tadi malam, katanya.
“Tadi malam kita patroli, ternyata masih ada warga yang terkepung air di satu tempat, memang terlihat situasi, air semangkin surut, namun kencangnya air membuat kekuwatiran warga yang terjebak banjir itu”, ungkap Kepala BNPB Asbullah Ali.
Selain itu, TNI bersama SAR dan Tim gabungan dinihari telah menemukan warga yang sakit maupun patah tulang akibat licinya jalan di pemukiman sekitar rumah warga, atas kejadian itu, Tim bergerak cepat mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara, pungkas Kepala BNPB.[]