MASAKINI.CO – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito vaksin memiliki kriteria ideal berkualitas, diantaranya efikasi dan efektivitas.
Ia menjelaskan efikasi merupakan besarnya kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu di kondisi ideal dan terkontrol.
“Hal ini dapat dilihat dari hasil uji klinis vaksin di laboratorium yang dilakukan pada populasi dalam jumlah yang terbatas,” ungkapya.
Sementara efektivitas, kata Wiku kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu, pada lingkup masyarakat luas.
“Yaitu penilaian kemampuan vaksin melindungi masyarakat secara luas yang masyarakat tersebut adalah heterogen (beragam),” lanjut Wiku.
Sejumlah hal dapat mempengaruhi efektivitas, diantaranya usia penerima vaksin, komorbid (penyakit penyerta), riwayat infeksi sebelumnya, serta jangka waktu sejak vaksinasi dilakukan. Faktor lainnya, karakteristik dari vaksin tersebut. Seperi jenis vaksin, active atau inactivated , komposisi vaksin dan cara penyuntikannya.
Berikutnya faktor kecocokan strain pada vaksin, dengan strain pada virus yang beredar di masyarakat.
“Untuk mengetahui aspek efektivitas vaksin, maka perlu adanya data surveilans, untuk melihat perkembangan kasus serta memantau dampaknya. Data imunisasi untuk melihat cakupan imunisasinya, dan data klinis individu pendukung untuk melihat aspek lain yang mempengaruhi kondisi kesehatan individu,” kata Wiku.[]
