Aceh Krisis Pemimpin yang Peka dan Punya Konsep

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin. (foto: masakini.co/Alfath Asmunda)

Bagikan

Aceh Krisis Pemimpin yang Peka dan Punya Konsep

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin. (foto: masakini.co/Alfath Asmunda)

MASAKINI.CO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin menyebut, penyebab utama Aceh masih terbelenggu kemiskinan dan masalah kesejahteraan, terletak pada faktor kepemimpinan. Banyak pemimpin di Aceh kini adalah orang yang tidak peka, tak punya gagasan membangun, dan tak mampu mengkonsolidasikan semua pihak untuk membawa rakyat Aceh sejahtera.

Menurutnya, satu-satunya cara untuk membenahi Aceh agar keluar dari jurang kemiskinan adalah terletak ditangan pemimpin.

“Soal sumber daya alam tidak terbantahkan begitu banyak di Aceh. Tapi pertanyaannya, siapa yang menggerakkan?” katanya kepada masakini.co, Selasa (8/6/2021).

Dahlan mengatakan, kepemimpinan merupakan problem klasik di Aceh. Banyak pemimpin yang tidak bisa melahirkan konsepsi. Di samping itu, sudah tak mampu bekerja sendiri, melakukan konsolidasi pun juga tak bisa.

“Padahal kehendak konstitusi itu kan membangun itu secara bersama-sama. Tidak bisa jalan sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, pekerjaan membangun Aceh merupakan pekerjaan sambung menyambung yang kelak juga akan diwarisi ke generasi penerus. Maka, katanya, penting dibangun kesepahaman bersama. “Kalau itu tidak ada, sulit rasanya membangun Aceh ini,” jelasnya.

Dia menuturkan, konsolidasi antar pemimpin juga penting untuk dilakukan. Hal itu supaya terwujud satu narasi pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Aceh.

“Nanti di situ kita tahu bersama maunya Aceh ini apa? dari mana kita mulai? Apa yang harus kita selesaikan pertama? Bisa kita tahu. Bukan malah bergerak sendiri-sendiri dan membangun narasi pragmatis,” tegasnya.

Politisi Partai Aceh itu mengingatkan jika para elit pemimpin di Aceh tidak segera memikirkan hal tersebut, tanah Serambi Mekkah yang kaya ini akan terus saja salah urus.

Belum lagi, sebutnya, terdapat pihak-pihak ‘siluman’ yang bekerja memukul dan memecah belah agar Aceh tak maju-maju. “Itu problem eksternal. Siluman-siluman ini pasti akan terus bekerja,” pungkasnya.(Adv)

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist