MASAKINI.CO – Tindakan premanisme di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara sudah lama meresahkan para sopir dari Aceh. Aksi kejahatan itu belakangan sempat hilang, namun kini kembali terjadi di wilayah perbatasan antar dua provinsi tersebut.

Para sopir mengaku sering mendapat ancaman jika tidak mengikuti kemauan para preman yang diduga tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) itu.

Ketua Komisi I DPR Aceh Tgk Muhammad Yunus mengatakan, Ormas tersebut kerap melakukan pemalakan di jalanan. Pihaknya meminta Kepolisian Daerah Aceh untuk mengambil tindakan memberantas aksi premanisme ini.

“Kami mendapat laporan dari masyarakat, tentang tindak kekerasan dari beberapa ormas saat melewati perbatasan Aceh menuju Sumatera Utara,” katanya, Rabu (16/6/2021).

Dia menyebut, jika sopir dari Aceh tidak mengikuti kemauan dari para ormas ini, mereka akan melempari kendaraan.

Yunus menjelaskan, sebelumnya aksi premanisme seperti itu juga pernah terjadi, namun setelah ditindaklanjuti sempat menghilang, kemudian kini kembali marak lagi.

Bahkan, pada Senin 14 Juni 2021, salah satu mobil dari Aceh dihantam pakai batu hingga menyebabkan satu orang bocor kepala.

Menurutnya, hal tersebut sangat meresahkan masyarakat apabila tidak segera untuk ditindaklanjuti.

Dia menduga, karena faktor himpitan ekonomi di tengan pandemi Covid-19 yang membuat aksi premanisme di jalanan itu muncul kembali.

DPRA meminta Polda Aceh dan semua pihak untuk menindaklanjuti supaya kejadian premanisme tersebut tidak terulang lagi.

“Dalam waktu dekat Kapolda Aceh akan berkoordinasi dengan Kapolda Sumut terkait hal tersebut. Semoga aksi premanisme ini bisa dihentikan segera,” tegasnya.

Lembaga DPRA tuturnya, dalam waktu dekat juga akan bersilaturrahmi dengan Kapolda Sumatera Utara, membicarakan terkait aduan aksi premanisme yang menimpa supir bus di Aceh.

“Moga-moga beliau juga menerima silaturrahmi kita,” pungkasnya.(Adv)