Lewat Meuseraya, Wali Nanggroe Cari Masukkan untuk Penguatan Lembaga

Meuseraya Wali Nanggroe Aceh Bersama tokoh masyarakat dalam rangka penguatan Kelembagaan Wali Nanggroe. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Lewat Meuseraya, Wali Nanggroe Cari Masukkan untuk Penguatan Lembaga

Meuseraya Wali Nanggroe Aceh Bersama tokoh masyarakat dalam rangka penguatan Kelembagaan Wali Nanggroe. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Dalam upaya mencari masukan-masukan untuk penguatan kelembagaan, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar mengadakan pertemuan dengan para tokoh Aceh dari berbagai kalangan.

Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun menyebutkan, tatap muka dalam bentuk dialog terfokus itu dikemas dalam acara “Meuseraya Wali Nanggroe Aceh Bersama Tokoh Masyarakat dalam Rangka Penguatan Kelembagaan Wali Nanggroe Aceh”, Selasa (10/8/2021), di Meuligoe Wali Nanggroe.

Kegiatan itu diikuti oleh seluruh perangkat yang ada di Lembaga Wali Nanggroe bersama para tokoh dari berbagai kalangan, baik dari tokoh masyarakat, alim ulama, akademisi, mantan pejabat pemerintahan, dan mantan politisi.

“Kegiatan ini sebagai forum curah pendapat dan menggali pemikiran sebagai upaya penguatan Lembaga Wali Nanggroe,” kata M. Nasir.

Dalam arahannnya, Wali Nanggroe mengingatkan kembali, sebagai pemersatu Wali Nanggroe memiliki tanggungjawab yang sangat strategis, khususnya dalam membangun peradaban Aceh, dan mengisi perdamaian. Karena itu, tidak mungkin tanggungjawab itu dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya dukungan dari semua kalangan yang ada di Aceh.

“Alhamdulillah pada hari yang baik ini, bertepatan dengan dengan 1 Muharram 1443 Hijriah kita telah dapat bertatap muka langsung untuk mencurahkan pikiran dalam upaya membangun peradaban, dan penguatan Lembaga Wali Nanggroe,” kata Tgk. Malik Mahmud.

“Ini merupakan kesempatan yang amat baik,” tambahnya.

Wali Nanggroe mengharapkan, dari forum tersebut akan ada masukan-masukan yang bertujuan untuk penguatan salahsatu lembaga kekhususan yang dimiliki Aceh, dan juga masukan-masukan untuk penguatan pembangunan serta perdamaian Aceh.

“Besar harapan saya agar forum ini akan merumuskan rancangan stretegis bagi Lembaga Wali Nanggroe dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sebagaimana yang tertuang dalam MoU Helnsinki dan UUPA,” ungkapnya.

Forum dialog yang dimulai dari pukul 09.00 WIB tersebut dimoderatori oleh Dr. Fajran Zain. Para tokoh dari berbagai kalangan secara bergantian menyampaikan ide dan gagasan mereka, baik dalam upaya penguatan Lembaga Wali Nanggroe, dan membangun peradaban Aceh.

Dialog yang diikuti langsung oleh Wali Nanggroe—didampingi Katibul Wali Nanggroe, para staf khusus, dan seluruh perangkat yang ada di Lembaga Wali Nanggroe– itu setidaknya terfokus pada tiga poin, yaitu peran Wali Nanggroe dalam meninggikan dinul Islam, peran Wali Nanggroe dalam pembangunan peradaban Aceh, dan Peran Wali Nanggroe dalam penguatan perdamaian Aceh.

“Ke depan akan ada lagi forum seperti ini. Semua hasil dialog pada hari ini akan di follow up oleh Lembaga Wali Nanggroe,” kata Katibul Wali Nanggroe, Azwardi AP.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist