Kasus Harimau Mati Keracunan Kambing di Aceh Selatan Ditutup Sementara

Anggota Unit Tipidter Polres Aceh Selatan, Wahyu Saputra. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

Bagikan

Kasus Harimau Mati Keracunan Kambing di Aceh Selatan Ditutup Sementara

Anggota Unit Tipidter Polres Aceh Selatan, Wahyu Saputra. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

MASAKINI.CO – Kasus harimau betina yang mati diduga akibat keracunan usai memangsa enam ekor kambing di desa Kapa Sesak, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan pada 29 Juni 2020 lalu, dihentikan sementara sejak Juni 2021 karena kurangnya bukti.

Kepolisian Resor (Polres) Aceh Selatan menyabut dari pemeriksaan yang dilakukan di lokasi, ditemukan plastik insektisida curater yang biasa digunakan untuk meracuni hama pada tanaman.

“Kami lakukan olah TKP sekitar 50 meter sebelah barat dari kandang kambingnya, cuma badan kambing yang diolesi racun, dari keenam kambing yang kita dapat hanya empat kambing,” kata Anggota Unit Tipiter Polres Aceh Selatan, Wahyu Saputra, Selasa (24/8/2021).

Dia menuturkan, meski dugaan awal pelakunya merujuk pada pemilik kambing, namun polisi tidak menemukan bukti yang mengarah ke sana. Kata Wahyu, pemilik kambing berinisial H itu sempat diamankan selama 24 jam di Polres Aceh Selatan.

“Udah dicellebrite juga HP-nya, enggak ada juga bukti-bukti kalau dia yang melakukan, jadi setelah 24 jam kita pulangkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, keenam kambing dan harimau yang sudah mati tersebut mulanya ditemukan oleh anak H saat hendak memboyongnya ke lokasi pesta. Saat kejadian tersebut, bertepatan juga dengan pesta pernikahan salah seorang anak H.

“Kita bertanya juga ke toko penjual racun, tapi tidak pernah ada dia beli,” tambah Wahyu.

Dia mengatakan harimau itu ditemukan sejauh 50 meter dari kandang kambing milik H. Dari rekaman kamera trap yang dipasang di lokasi kejadian, harimau terlihat sempoyongan setelah memakan kambing. Sebelumnya, kamera trap dipasang karena pernah terjadi konflik harimau di wilayah tersebut.

“Memang kuat kali racunnya dan cuma ditemukan di badan kambing, kuku harimau juga kami periksa, sampai ke kotoran kukunya, tapi tidak ada racun,” ungkapnya.

Polisi menduga ada kekosongan waktu saat anak si pemilik kambing kembali ke rumah untuk mengabarkan kambing-kambingnya telah mati.

“Antara kambing ini diterkam atau yang meracuni ini sudah tau sifat harimau, dia kan matikan dulu nanti baru ambil lagi,” katanya.

Wahyu Saputra menegaskannya kasus ini akan dibuka kembali jika ada bukti kuat yang nantinya ditemukan polisi dan mengarah kuat ke kasus.

Reporter: Missanur Refasesa

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist