MASAKINI.CO – Unicef Perwakilan Aceh bersama Yayasan Darah untuk Aceh, mendukung Pemerintah Aceh untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan pencegahan Covid-19.
Kegiatan sosialisasi berlangsung pada tanggal 10 dan 11 November 2021 di Aceh Utara dan Pidie Jaya.
Pelibatan ulama merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi pada anak dan pencegahan Covid-19 merata.
Ketua Komisi A Bidang Fatwa, Kajian Qanun dan Perundang-undangan lainnya Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya, Muhammad Azzawahiri mengatakan caksin Covid-19 diperbolehkan dengan mengacu pada fatwa MPU Aceh.
“Ulama dan tokoh agama memiliki peran penting bagi masyarakat terutama dalam mengambil keputusan,” katanya.
Dia menyebut, pemerintah perlu mengajak ulama terkait penyebaran informasi pencegahan Covis-19 dan peningkatan imunisasi anak.
Kegiatan ini bertujuan agar ulama dan pemerintah memiliki strategi yang disepakati bersama untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan, vaksinasi Covid-19, serta imunisasi anak.
Pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya layanan kesehatan termasuk kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan data dari KPCPEN per 1 November 2021, sekitar 31 persen masyarakat Aceh memiliki cakupan vaksinasi dosis satu, dan 16 persen dosis ke dua.
Sedangkan di Aceh Utara cakupan vaksinasi dosis satu baru 18,27 persen, dosis dua 8.26 persen. Sementara di Pidie Jaya dosis satu sekitar 32.27 persen dan dosis dua 11.09 persen.
Melihat masih cukup jauh dari target herd immunity, diperlukan penguatan strategi untuk menjangkau masyarakat, khususnya orang lanjut usia (Lansia) yang memiliki risiko berat jika terinfeksi virus Covid-19.
Kemudian, anak juga merupakan kelompok rentan yang terdampak akibat pandemi terutama dalam akses terhadap fasilitas kesehatan.
Di satu sisi, misinformasi dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Covid-19 masih umum. Karena hal ini maka perlu pelibatan kerjasama lintas sektor, terutama dengan ulama yang merupakan tokoh yang diutamakan masyarakat Aceh.
“Untuk mencapai sasaran cakupan vaksinasi yang diharapkan, perlu adanya peran-peran terhadap ulama untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga proses pencegahan COVID-19 dan peningkatan cakupan imunisasi bisa berjalan dengan baik,” ujar Health Immunizaion Officer UNICEF Perwakilan Aceh dr. Warqah Helmi.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dr. Iman Murahman, mengatakan, banyak penyakit yang dulu sering terjadi pada bayi namun sekarang sudah jarang ditemukan karena adanya imunisasi pada anak.
“Sangat penting untuk melakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi termasuk dengan pelibatan tokoh agama,” ujarnya.[]