Bensa, Varian Baru Bensin dari Minyak Sawit

Ilustrasi perkebunan sawit. (foto: masakini.co/Alfath)

Bagikan

Bensa, Varian Baru Bensin dari Minyak Sawit

Ilustrasi perkebunan sawit. (foto: masakini.co/Alfath)

MASAKINI.CO – Varian baru bensin yang berbahan minyak sawit industri mulai diuji coba di Indonesia. Uji coba ini merupakan kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Hari ini saya berkesempatan melihat langsung proses dari crude palm oil (CPO) ke bensin, ide ini sudah lama diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung, Profesor Subagjo dan teman-teman,” kata Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat mengunjungi Lapangan Produksi Bensa Skala Pilot di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022) kemarin.

“Dua tahun yang lalu kita dorong supaya bisa di scale up dari hasil skala laboratoriumnya. Dari skala pilot plant-nya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa (bensin sawit) yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi,” tambahnya.

Uji coba ini merupakan kelanjutan dari kisah sukses pencampuran dengan solar dan avtur. Bensa berkualitas tinggi ini akan menjadi parameter untuk penyusunan feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED), untuk produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter per hari, akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

“Bensa masih tahap pilot project. Masih butuh perjuangan panjang untuk menuju tahap komersial,” tutur Arifin Tasrif.

Menurutnya, rencana uji coba bensin sawit ini akan diarahkan bukan hanya untuk test belaka tetapi diproduksi secara massal.

Melalui pilot plant yang diselenggarakan ini, Arifin mengatakan sudah bisa mengambil parameter bensa yang menuju ke arah produksi komersial.

Bensin sawait adalah salah satu jenis bahan bakar nabati yang perlu didorong pengembangannya. Hal ini penting dilakukan, kata Arifin, untuk mencapai kemandirian energi dan mengurangi impor. Terlebih, pemerintah tengah mendorong masyarakat untuk menggunakan energi bersih dan terbarukan.

“Untuk itu langkah sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakannya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist