World Cancer Day, Masyarakat Diharap Peduli Cek Kesehatan untuk Cegah Kanker

Kuliah Umum tentang kanker yang timbul di bagian telinga, hidung, tenggorok, dan leher di gelar di RSUDZA. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

World Cancer Day, Masyarakat Diharap Peduli Cek Kesehatan untuk Cegah Kanker

Kuliah Umum tentang kanker yang timbul di bagian telinga, hidung, tenggorok, dan leher di gelar di RSUDZA. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia setiap tanggal 4 Februari, Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Mengadakan serangkaian kegiatan operasi kanker tiroid serta kuliah umum di Pusdiklat RSDUZA Banda Aceh, Jumat (4/2/2022).

Selain itu, juga diadakan talk show untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait kanker dan pencegahannya yang timbul di bagian telinga hidung tenggorok dan leher. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Prodi THT-KL USK bersama Perhimpunan Ahli Penyakit THT-KL Indonesia ini, mengusung tema “Close The Care Gap“.

Ketua divisi onkologi THT-KL Aceh, dr Benny Kurnia, Sp.THT-KL (K) menjelaskan, kegiatan ini bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kanker dan penderita kanker, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar mudah mengetahui gejala-gejalanya.

“kita semua bisa mencegah terjadinya kanker di bagian T.H.T.K.L dan bagi peserta didik yang sedang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis juga mampu menegakkan diagnosis dengan cepat dan tepat, sehingga mudah dalam menentukan tindakan medisnya dengan tepat dan benar,” katanya.

Dia menyebut, ada beberapa faktor yang berperan hingga terjadinya kanker, yaitu; genetik, lingkungan serta pola hidup yang buruk. Selain itu, faktor risiko kanker bisa dipicu dari merokok, minum alkohol, sering makan makanan asin yang diawetkan, paparan zat kimia, radiasi dan lain sebagainya.

“Jika terdapat faktor risiko seperti yang saya sebut tadi, apalagi ditambah dengan munculnya benjolan terutama di sekitar leher, alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan lanjut ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Dokter Benny menyebut, dari data Globocan Indonesia tahun 2020, hampir 10 juta kematian terjadi akibat kanker setiap tahunnya. Diketahui, terdapat hampir 400 ribu orang yang mengidap kanker.

“Dengan angka kematian lebih dari 200 ribu orang, dimana kanker tiroid terjadi 3,3 persen dengan angka kematian sebesar 1 persen,” sebutnya.

Sementara itu salah satu pakar onkologi dibidang THT-KL, dr. Marlinda Adham, Sp.T.H.T.K.L (K), PhD, mengatakan setiap tahun angka terjadinya kanker di Indonesia terus meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani kanker. Operasi, kemoterapi dan radioterapi, merupakan tatalaksana yang dilakukan kepada orang-orang yang mengalami kanker. Menurutnya, penting masyarakat diberi edukasi tentang penyakit kanker, terutama kanker tiroid dibidang THT-KL.

Namun tutur dr. Marlinda, tidak semua kanker harus dioperasi. Pada pasien dengan stadium akhir, terkadang upaya akhir yang bisa lakukan adalah paliatif.

“Jadi, kepada masyarakat, agar lebih sadar dan peka terhadap penyakit kanker, jangan takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada,” imbuhnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist