MASAKINI.CO – Kurun waktu dari 2015 sampai 2020, pemerintah merealisasikan pemasangan 24.298 jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk masyarakat miskin dan pedagang kecil di Provinsi Aceh.
Kepala Bidang Migas dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma, menyebutkan puluhan ribu jaringan gas tersebut kini sudah terpasang dan dinikmati oleh masyarakat Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.
“Semuanya sudah selesai dilaksanakan pemasangan melalui pendanaan APBN pada Dirjen Migas Kementerian ESDM,” katanya, Senin (21/2/2022).
Adapun 24.298 jaringan gas yang terpasang itu, dia merincikan sebanyak 3.997 jargas di Kota Lhokseumawe pada 2015, dan 4.000 jargas di Kabupaten Aceh Utara pada 2016, juga 2.000 jargas di Lhokseumawe pada 2017.
Kemudian, 4.490 jargas di Kabupaten Aceh Utara pada 2019, dan 5.811 jargas di Kota Langsa pada 2020, juga 4.000 jaringan gas di Aceh Tamiang pada 2020.
Untuk pemasangan jaringan gas, tutur Dian Budi, sumber anggarannya berasal dari Ditjen Migas Kementerian ESDM. Sementara Pemerintah Aceh, dalam hal ini Dinas ESDM memiliki peran dalam pendataan calon penerima sambungan jargas tersebut.
“Peran pemerintah daerah terutama pada pendataan calon penerima sambungan jargas, diprioritaskan pada masyarakat miskin yang biasanya menerima gas tabung 3 kg dan pelanggan kecil (pengusaha mikro),” ujarnya.
Pemerintah Aceh juga berperan dalam percepatan proses perizinan, di antaranya izin penggalian jaringan pipa dan izin penempatan bangunan kontrol yang berada di fasilitas umum milik pemerintah daerah.
Dian menyebut, pada akhir 2022 nanti belasan ribu masyarakat miskin dan pedagang kecil di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Timur juga bakal menikmati jaringan gas yang telah dipasang pada 2021 lalu.
“Yang pada 2021 gasnya belum masuk dan belum termanfaatkan, juga masih uji coba, jadi belum dianggap terpasang, tapi selesai konstruksi pipanya. Biasanya paling lambat akhir 2022 baru termanfaatkan yang pembangunan 2021,” pungkasnya.