Koleksi Hewan Offset di Museum Aceh Berasal dari Mana?

Salah satu koleksi hewan offset di Museum Aceh. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

Bagikan

Koleksi Hewan Offset di Museum Aceh Berasal dari Mana?

Salah satu koleksi hewan offset di Museum Aceh. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

MASAKINI.CO – Koleksi hewan offset atau hewan awetan yang dipamerkan di Museum Aceh, disebut berasal dari pengadaan berbagai sumber mulai dari kolektor, hibah masyakarat, hingga dari Badan Konvervasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

“Ada kita beli dari kolektor, yang punya barang pribadi. Kemudian dinilai terlebih dahulu oleh tim, apakah layak atau tidak menjadi koleksi museum,” ujar Muhammad Nur Aulia, kurator Museum Aceh kepada masakini.co, Rabu (23/2/2022).

Salah satu koleksi yaitu Harimau Sumatera, merupakan hibah dari BKSDA. Harimau tersebut ditemukan saat BKSDA menggagalkan upaya penyelundupan binatang dilindungi itu ke luar negeri.

“Selain itu, banyak juga koleksi yang kita beli dan dihibahkan warga,” ujarnya.

Dia menjelaskan, perawatan koleksi hewan offset dilakukan dengan menyuntikkan alkohol ke tubuh hewan setiap satu hingga empat bulan sekali, tergantung pada kondisi hewan.

“Yang tersisa dari hewan tersebut hanya kulit dan tulang, bagian dalamnya untuk memadatkan diisi jerami atau kapas agar tidak terjadi pembusukan,” kata Aulia.

Perawatan hewan offset dilakukan oleh dua tenaga konservator di pameran tetap Museum Aceh. Biasanya, koleksi-koleksi tersebut dirotasi setiap 5 tahun sekali.

Setelah dirotasi, koleksi yang sudah dipamerkan akan disimpan di ruang penyimpanan yang dimiliki Museum Aceh.

“Kemudian koleksi-koleksi itu disimpan di storage, ruangan itu tidak bisa sembarangan masuk. Karyawan di sini juga tidak semuanya bisa masuk,” pungkas Aulia.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist