MASAKINI.CO – Sumur minyak tradisional di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, meledak hingga menyemburkan api setinggi belasan meter.
Empat orang warga sementara dilaporkan menjadi korban. Mereka mengalami luka bakar dan sudah dilarikan ke rumah sakit daerah setempat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ismail, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (12/3/2022) malam. Belum diketahui penyebab sumur minyak yang diduga ilegal tersebut meledak.
“Saksi mata yang pertama sekali melihat pun, ketika kami tanya mengaku tidak tahu bagaimana mulanya kobaran api bisa muncul. Mungkin polisi nanti yang bisa menemukan jawabannya,” kata Ismail kepada masakini.co, Sabtu (12/3/2022).
Dia menyebut, jarak lokasi sumur minyak yang terbakar itu dengan permukiman warga sekitar 15 meter. Warga setempat, kata Ismail, memilih tutup mulut soal siapa pemilik sumur minyak tersebut.
Smentara untuk memadamkan api, BPBD Aceh Timur menurunkan empat mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Menurut Ismail, kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.30 WIB.
“Petugas lagi memasang cassing untuk mengaliri minyak jauh dari api. Alhamdulillah api sudah bisa kita padamkan,” ujarnya.
Pada tahun 2018 lalu, sumur minyak tradisional yang juga dikelola secara ilegal oleh warga di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, meledak dan menyemburkan api. Peristiwa tersebut memakan korban jiwa 22 warga meninggal dunia.