MASAKINI.CO – Korban ledakan sumur minyak ilegal di Ranto Peureulak, Aceh Timur yang dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, meninggal dunia setelah sempat dirawat 3 hari.
Kepala Bidang Humas RSUDZA Rahmadi, menyebut korban yang meninggal dunia itu bernama Junaidi (34).
“Tadi pagi meninggal di ruang ICU. Korban mengalami luka bakar dengan persentase luka cukup tinggi,” katanya dikonfirmasi masakini.co, Selasa (15/3/2022) sore.
Dia menyebut, korban telah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Sementara satu korban lainnya bernama Baihaqi (25) sampai saat ini masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUDZA.
Sebelumnya, satu korban ledakan sumur minyak ilegal bernama Safrizal (35) dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan saat dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.
“Informasi yang kami dapat korban meninggal dunia dalam ambulans di wilayah Kabupaten Bireuen saat dalam perjalanan dirujuk ke RSUDZA,” kata Rahmadi, Sabtu (12/3/2022).
Sebagaimana diberitakan, sumur minyak ilegal yang berada di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur meledak dan menyemburkan api setinggi 25 meter, pada Jumat (11/3/2022) malam.
“Penyebab ledakan diduga volume semburan gas bercampur minyak yang sangat tinggi. Minyak tidak tertampung dan melimpah ke tanah,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy.