MASAKINI.CO – Dinas Pendidikan Aceh melaksanakan Safari Ramadan di Masjid Syuhada, Desa Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, pada Sabtu (9/4/2022) kemarin.
Tim safari yang dipimpin Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, dan turut menghadirkan penceramah Tgk Mutiara Fahmi dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Kegiatan Safari Ramadaan ini merupakan program Pemerintah Aceh yang dilaksanakan oleh seluruh SKPA secara serentak pada seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan di antaranya pembersihan masjid, penanaman pohon, salat tarawih dan tausiah Ramadan, serta penyerahan cinderamata.
Camat Idi Rayeuk, M. Hasbi menyambut baik kedatangan Tim Safari Ramadan Dinas Pendidikan Aceh. Menurutnya, sejak pagi hingga sore hari, telah banyak kegiatan yang bermanfaat dilakukan bersama Dinas Pendidikan Aceh di Masjid Syuhada dalam mewujudkan lingkungan yang Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH).
“Terima kasih yang tiada terhingga kepada tim Safari Ramadan Pemerintah Aceh dalam hal ini Disdik Aceh. Ini semua kita sudah kita laksanakan sebagaimana mestinya,” kata Hasbi.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, mengatakan bahwa gerakan BEREH sedang giat-giatnya dilakukan Pemerintah Aceh terhadap sekolah-sekolah, tujuannya agar tidak ada lagi lingkungan sekolah yang kumuh, sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan baik.
Bagi Alhudri, anak-anak Aceh adalah anak-anak yang pintar hanya saja terkadang mereka belum mendapatkan “pengasah” yang tepat termasuk lingkungan yang tidak sehat dan kumuh. “Padahal kalau bagus kita asah didukung dengan lingkungan yang bersih. Insya Allah ia akan tampil ke permukaan, tapi jika didiamkan maka mereka sulit untuk berkembang,” kata Alhudri.
Sementara itu, Tgk Mutiara Fahmi, lewat tausiahnya menyampaikan urgensi penerapan gerakan BEREH dalam kehidupan sehari-hari, pencegahan Covid-19, maraknya berita hoaks hingga bahaya judi online, serta peredaran narkoba yang marak di kalangan generasi Aceh saat ini.
“Dalam Islam, salah satu hal yang sangat diperhatikan adalah terkait bersuci atau kebersihan. Kebersihan menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Islam karena ketidakbersihan akan menimbulkan kemudharatan. Karena itu dalam Islam disebutkan bahwa kebersihan sebagian dari iman,” katanya.
Oleh karena itu untuk mencegah kemudharatan tersebut, tuturnya, salah satu gerakan yang selama ini gencar dilakukan Pemerintah Aceh adalah gerakan BEREH. “Kenapa harus BEREH? karena menciptakan lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat merupakan prasyarat bagi kemajuan suatu bangsa,” sebutnya.
Selain BEREH, upaya pencegahan kemudharatan Pemerintah Aceh juga sangat intens mengkampanyekan metode-metode pencegahan dan penanganan Covid-19.
Mutiara Fahmi pun mengajak para jamaah untuk berikhtiar secara maksimal dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah, mengkonsumsi makanan bergizi serta rutin menjalani hidup sehat dengan berolahraga.
“Dan ini sesuai dengan Firman Allah dalam Alquran Surat Albaqarah ayat 195 yang berbunyi; Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,” ujarnya.
Maka Sebagai bukti komitmen Pemerintah Aceh untuk melindungi masyarakat, dilaksanakanlah Gerakan Masker Aceh (GEMA), Gerakan Masker Sekolah (GEMAS), Gerakan Nakes Cegah Covid-19 (GENCAR), Gerakan Edukasi Vaksinasi (GESID) dan Kegiatan Vaksinasi Siswa/i Sekolah/Madrasah.
Mutiara Fahmi juga menyampaikan bahwa seiring kemajuan zaman, dengan adanya media-media baru yang memiliki jangkauan yang sangat luas, berita bohong (hoax) bertebaran di mana-mana yang akan berdampak terhadap kehancuran dunia semakin besar dan tidak terbendung.
“Maka sebagai muslim yang cerdas, berwibawa, kita tidak seharusnya dengan begitu mudah terpengaruh oleh perkataan dusta,” katanya.
Selain itu, dalam momen Ramadan ini Mutiara Fahmi juga mengingatkan semua pihak agar terus waspada terhadap bahaya judi online, seperti chip domino dan PUBG. Serta narkoba yang semakin marak di kalangan masyarakat terutama anak muda.
“Kita juga sangat prihatin dengan status Aceh sebagai salah satu pintu masuk peredaran narkoba di wilayah Asia Tenggara. Jaringan peredaran narkoba disinyalir sudah berada di hampir setiap kampung di Aceh, jika tidak kita antisipasi dengan serius maka akan berujung pada malapetaka besar bagi generasi Aceh di masa yang akan datang,” ujarnya.
Dalam Safari Ramadan tersebut, Disdik Aceh juga memberikan cinderamata berupa karpet sajadah dan Alquran yang diterima oleh oleh Camat Idi Rayeuk, M. Hasbi bersama Keuchik Desa Tanoh Anou.