MASAKINI.CO – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menutup sementara pasar hewan di daerah tersebut untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebanyak 3 pasar hewan di kabupaten itu, yakni Pasar Sibreh, Cot Irie, dan Seulimuem, mulai ditutup hari ini, Rabu (25/5/2022).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Jakfar, menyebut kasus ternak terjangkit PMK di Aceh Besar sekitar 400 lebih. Puluhan ternak sembuh, sementara 7 ekor mati. Hewan ternak yang paling banyak terjangkit PMK adalah sapi.
βPenutupan pasar hewan ini sifatnya sementara supaya kita bisa memutus mata rantai penyebaran PMK,β katanya.
Selama penutupan pasar hewan tersebut, tutur Jakfar, pihaknya akan terus melakukan beberapa cara penanganan PMK di antaranya; melakukan penyemprotan disinfektan, pemberian obat-obatan dan vitamin bagi ternak yang sakit, serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dia mengimbau kepada para peternak di Aceh Besar untuk melapor ke petugas jika ada ternak yang terindikasi penyakit PMK.
βLaporkan segera supaya tidak menyebar ke hewan ternak lainnya,β imbuhnya.
Sementara itu, di Kabupaten Aceh Utara, pemerintah setempat mengerahkan petugas memeriksa hewan ternak untuk antisipasi PMK jelang tradisi meugang dan kurban pada Idul Adha tahun ini.
Petugas disebar ke sejumlah kecamatan di kabupaten tersebut untuk memastikan hewan ternak tak terjangkit PMK dan layak konsumsi.