Ketua DPR Aceh & Wali Nanggroe Temui Petinggi Kalla Grup, Ini yang Dibahas

Ketua DPR Aceh Saiful Bahri alias Pon Yahya, saat bertemu dengan petinggi Kalla Grup di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 22/6/2022. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Ketua DPR Aceh & Wali Nanggroe Temui Petinggi Kalla Grup, Ini yang Dibahas

Ketua DPR Aceh Saiful Bahri alias Pon Yahya, saat bertemu dengan petinggi Kalla Grup di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 22/6/2022. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Ketua DPR Aceh Saiful Bahri alias Pon Yahya dan Wali Nangroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, berkujung ke Wisma Kalla, Makassar, pada Rabu (22/6/2022). Rombongan dari Aceh itu disambut hangat President Director Kalla, Solihin Jusuf Kalla.

Solihin Jusuf Kalla mengatakan dirinya dan keluarga memiliki kedekatan erat dengan daerah di ujung barat Indonesia itu.

“Sejatinya hubungan kami dan Aceh sangat erat. Kami pernah berkontribusi membangun runway bandara Aceh saat pertama kali dibuka untuk jamaah haji. Dan juga melalui Bapak Jusuf Kalla dan Bapak Hamid Awaluddin, berkontribusi pada proses perdamaian Aceh,” katanya.

Dia menyebut, hubungan kedekatan itu tak semata hanya bersifat historis, misalnya terkait keterlibatan dalam perdamaian Aceh, namun juga mencakup aspek kehidupan yang lebih emosional lainnya.

“Perkembangan Islam di wilayah Sulawesi Selatan dibawa oleh alim ulama dari wilayah Aceh, yaitu Datuk ri Tiro. Serta dalam sejarah kerajaan Aceh, terdapat 2 raja yang berasal dari suku Bugis. Belum lagi ketika kita membahas hubungan kedekatan secara perniagaan,” ujarnya.

Oleh karena itu, tutur Solihin Kalla, pertemuan dengan ketua DPR Aceh dan Wali Nanggroe ini, Pihak berharap semakin mendekatkan Bugis-Makassar dengan Aceh, khususnya pada sektor Niaga dan Investasi.

Sementara itu, Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, mengaku gembira dengan sambutan hangat Solihin Kalla dan pimpinan Kalla Grup. Ke depan, ia menyambut baik peluang kerja sama terkait potensi yang ada di Aceh dengan Kalla Grup.

“Aceh memiliki potensi yang sangat besar dari sumber daya alam. Selat Malaka menjadi jalur tersibuk di Dunia pada masanya. Perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah serta Asia Selatan hingga ke Asia Timur pasti melalui Selat Malaka. Namun, kita tidak bisa memungkiri masa penjajahan Belanda sampai Gerakan Aceh Merdeka dan Bencana Tsunami telah membuat seluruh potensi tersebut terhambat dan perkembangan ekonomi Aceh memiliki banyak challenge,” katanya.

Sejalan dengan Wali Nangroe Aceh, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri juga berharap pada pertemuan tersebut melahirkan kerja sama ke depannya. Ia menyampaikan terima kasih sambutan hangat dari segenap pimpinan Kalla Grup.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Solihin Jusuf Kalla dan Manajemen Kalla yang telah menerima kami dengan hangat. Ini pertama kalinya saya berkunjung di kota Makassar,” ujarnya.

Di ujung pertemuan, rombongan Aceh diberi cinderamata Kapal Pinisi yang jadi simbol kejayaan suku Bugis-Makassar.

“Cinderamata ini semoga makin mengeratkan persahabatan dan kedekatan yang telah terjalin antara Bugis dan Aceh,” pungkas Solihin Kalla.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist