Pemerintah Waspadai Penularan Cacar Monyet di Indonesia

Ilustrasi cacar monyet. (sumber foto: alodokter.com)

Bagikan

Pemerintah Waspadai Penularan Cacar Monyet di Indonesia

Ilustrasi cacar monyet. (sumber foto: alodokter.com)

MASAKINI.CO – Pemerintah telah melakukan kewaspadaan seluruh pintu masuk ke Indonesia baik udara laut darat yang berhubungan langsung dengan negara negara sekitar 89 negara yang telah melaporkan cacar monyet (Monkeypox) di negaranya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril saat konferensi pers virtual pada Sabtu (20/8/2022) lalu, mengatakan hal itu dilakukan seiring dengan ditemukannya kasus pertama cacar monyet di Indonesia.

“Kami juga memberikan kewaspadaan kepada seluruh maskapai penerbangan serta pelabuhan untuk bersama memberikan kewaspadaan, apabila ada penumpang yang mana memiliki gejala cacar monyet,” kata Syahril.

Langkah berikutnya, pemerintah telah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, seluruh petugas kesehatan, dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai cacar monyet.

Syahril kembali mengingatkan kepada masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk monkeypox saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,” kata Syahril.

Pemerintah telah memberikan pedoman kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia, seluruh rumah sakit, dan seluruh Puskesmas untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap monkeypox.

Ia berharap jangan sampai ada petugas kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan.

“Pemeriksaan PCR untuk monkeypox saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes, dan laboratorium Institut Pertanian Bogor,” kata Syahril.

Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

Selain itu, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan monkeypox.

“Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR COVID-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujar Syahril.

Pasien monkeypox juga tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien COVID-19. Ruang isolasi untuk pasien COVID-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist