MASAKINI.CO – Sebanyak 84 film dari 13 negara dari Asia mengisi layar screening Aceh Film Festival (AFF) 2022, di Garuda Theater, 24-28 September 2022.
Akbar Rafsanjani, salah satu programmer AFF 2020, mengatakan film-film Asia yang diputar untuk melihat perkembangan dan percakapan di Asia, terutama Asia Tenggara.
“Dengan memutar film-film dari Asia Tenggara kita bisa melihat percakapan apa yang terjadi di ranah sineas Asia. Lalu, kita bisa mempertanyakannya, membandingkannya, dan berdiskusi. Juga, tinggal memilih, ikut percakapan tersebut atau membuat percakapan sendiri,” ujarnya.
Sejauh ini, baru 7 program film yang berjalan ditambah film opening yang film Pesantren karya Salahuddin Siregar. Program lain akan terus berlangsung hingga 28 September 2022, ditutup dengan film Mentega Terbang.
Fuadi Mardhatillah, salah satu penonton, mengungkapkan ia terkesan dengan film Pesantren. Film itu menurutnya menyajikan hal yang berbeda tetang pesantren yang selama ini kerab diberi label teroris atau kelompok konservatif.
“Saya terkesan pesantren yang direkam itu, mengajarkan kesetaraan gender dan meskipun dengan sistem belajar pesantren pada umumnya, santri bisa berdiskusi dengan bebas di dalam kelas,” ujarnya.
Dia berharap AFF harus diadakan setiap tahun. “Karena dari ruang-ruang seperti ini, kita bisa menonton film-film pemantik pertanyaan,” harapnya.
Saat ini, sekitar 200an penonton telah mengunjungi AFF 2022. Selain mengadakan pemutaran, AFF 2022 juga mengadakan Public Lecture yang akan dilaksanakan besok, 27 September 2022.
