Momen Milad ke-61 USK, PKGB Raih Akreditasi A

Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan (PKGB) Universitas Syiah Kuala (USK) meraih status akreditasi A. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Momen Milad ke-61 USK, PKGB Raih Akreditasi A

Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan (PKGB) Universitas Syiah Kuala (USK) meraih status akreditasi A. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan (PKGB) Universitas Syiah Kuala (USK) meraih status akreditasi A. Keputusan itu berdasarkan hasil penilaian Evaluasi Kinerja Tahunan Pusat Riset (EKT-PR) 2022.

Sertifikat akreditasi tersebut langsung diserahkan oleh Rektor USK Prof Marwan pada malam anugerah peringatan Milad ke-61 Universitas Syiah Kuala di Gedung AAC Dayan Dawood, Jumat, (16/12/2022).

Kepala PKGB, Dr. Abdullah mengatakan, ada 16 aspek yang penting dalam penilaian akreditasi pusat riset itu. PKGB, tuturnya, berhasil memenuhi semuanya baik dari segi materi maupun substansi.

“Sehingga tim asesor memberikan hasil terbaik. Ini dorongan besar bagi PKGB untuk bekerja keras dalam menyukseskan program-program pada 2023. Kami ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu PKGB hingga meraih akreditasi A,” katanya.

Menurut Abdullah, lewat akreditasi A itu, pihaknya ingin menjadikan PKGB sebagai pusat riset unggulan dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Khususnya inovasi dalam mitigasi konflik antara satwa dan manusia,” ujarnya.

Dia berharap, segenap tim di PKGB tak lantas cepat berpuas diri usai menerima akreditasi A tersebut. Abdullah mengatakan, justru masih banyak tantangan ke depan yang harus dilalui.

“Apa yang sudah diraih saat ini baru langkah awal untuk meraih prestasi lebih baik. Semua itu butuh komitmen, tanggungjawab, kerja keras, disiplin, ikhlas, dan kerja sama dengan semua pihak serta terus meningkatkan semua hal baik yang belum diwujudkan,” ujarnya.

Kerja-kerja PKGB pada 2023 mendatang terus melanjutkan penelitian kolaborasi bernama Konsorsium Redelong Berkelanjutan, yang terdiri dari Yayasan Redelong Indonesia (YRI), Rumah Indonesia Berkelanjutan (RIB) dan Pusat Riset Pengembangan Insfrastuktur Data Spasial (PR-PIDS).

Riset itu tentang konservasi gajah sumatera di Aceh yang didanai oleh program Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA Sumatera)/Yayasan KEHATI. Selain itu, PKGB juga telah menjajaki kemitraan dengan University Sains Malaysia untuk program konservasi burung di perkebunan sawit.

Abdullah menyebut pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan lembaga pemerintah maupun non-pemerintah dalam kegiatan konservasi satwa dan penyelesaian konflik satwa dan manusia.

”Harapan utama universitas, pusat riset ini mampu berkolaborasi membantu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam isu konflik manusia dengan satwa,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist