MASAKINI.CO – Kepala ‎BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Nasrol Adil menyatakan periode 28 Desember hingga 8 Januari mendatang, Aceh prospek dan potensi dilanda cuaca ekstrem.

“Berdasarkan hasil analisis kondisi wilayah Aceh saat ini terpantau hasil prakiraan angin lapisan 3000 feet,” kata Nasrol, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya terdapat potensi daerah shearline atau belokan di sekitaran barat hingga selatan Aceh, membentuk daerah pertemuan
angin atau konvergensi di selatan wilayah Aceh.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Berdasarkan analisis pihaknya, wilayah siaga diantaranya Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Subulussalam dan Simelue.

Sedangkan untuk wilayah waspada yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang dan Gayo Lues.

Menurut Nasrol, beberapa wilayah perairan yang patut di waspadai terkait gelombang tinggi 1,25 – 2,5 meter yakni wilayah Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Utara Aceh dan Perairan Barat Aceh.

Sementara untuk tinggi gelombang 0,01 – 1,25 meter waspada wilayah Perairan Banda Aceh – Sabang, Selat Malaka Bagian Utara, Perairan Lhokseumawe dan Perairan Meulaboh – Kepulauan Sinabang.

“Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur
dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah
hujan,” pungkasnya.