MASAKINI.CO – Gubernur Sipil dan Militer Aceh, Jenderal H.N.A. Swart meresmikan Museum Aceh 31 Juli 1915. Bangunan ini awalnya Paviliun Aceh yang ditempatkan di arena Pameran Kolonial (De Koloniale Tentoonsteling).
Dalam pameran yang digelar di Semarang 13 Agustus hingga 15 November 1914 itu, ditampilkan aneka koleksi pribadi milik F.W Stammeshaus.
Tahun 1915 dirinya menjadi Kurator Museum Aceh pertama. Bangunan itu juga ikut menyimpan beragam peninggalan serta benda-benda pusaka para pembesar Aceh.
Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan beragam peninggalan bersejarah, dapat langsung datang ke Museum Aceh yang berjarak hanya dua menit dari Mesjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh beralamat di Jalan Sultan A. Mahmudsyah No.12.
Sebelum masuk gedung berkeliling, pengunjung harus membeli tiket dengan harga super murah, Rp3 ribu saja.
Museum Aceh dibuka setiap hari, kecuali pada hari libur nasional. Jam kunjungan untuk ruang Pameran Tetap dan Rumoh Aceh dibuka sejak pagi hari, dimulai dari pukul 08.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Sementara untuk sesi siang hari, jam kunjungan dibuka sejak pukul 14.00 WIB sampai dengan 16.15 WIB.
Namun sebelumnya, Museum ini berlokasi di lapangan Blang Padang. Atas usulan Bendahara Museum Aceh dulu, T Hamzah kemudian dipindahkan ke tempat saat ini.
Tahun 2022 lalu, wisatawan yang mengunjungi Museum Aceh capai 40.836 orang. Jadi tunggu apa lagi, yuk berkunjung ke museum yang berumur lebih 100 tahun ini.









