MASAKINI.CO – Imbas erornya layanan Bank Syariah Indonesia (BSI), sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Aceh mengalami kekosongan BBM.
Salah satu SPBU yang sempat mengalami kekosongan BBM yakni SPBU di Simpang Jam, Banda Aceh. Pemiliknya, Mahfud, mengaku SPBU yang dikelolanya kosong BBM sejak kemarin, Senin (15/5/2023).
“Siang ini baru dikabari BBM masuk lagi setelah berhasil kami tebus kredit ke Pertamina,” katanya, Selasa (16/5/2023).
Kendala yang dialami Mahfud itu bermula saat dia ingin melunasi kredit yang diberikan Pertamina pasca layanan BSI eror. Setelah 3 hari memanfaatkan kredit dengan total uang 1,1 miliar, Mahfud mendatangi BSI sebab cuma di bank itu ada layanan host to host. Namun ternyata, layanannya masih eror.
Mahfud lantas menyambangi Bank Aceh Syariah (BAS). Namun transfer uang ke luar di BAS hanya bisa dilakukan dengan sistem kliring. Uang yang dikirim itu pun tertunda masuk ke Pertamina selama beberapa hari.
“Jadi uang yang kami setor hari Jumat itu nggak masuk hari itu juga ke Pertamina, butuh beberapa hari, sehingga kami terhambat masuk BBM,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Aceh Nahrawi Noerdin, mengatakan dari laporan yang ia terima sejumlah pengusaha SPBU di Aceh masih mengalami kendala transaksi lewat BSI untuk penebusan BBM ke Pertamina.
“Bahkan di Aceh Tamiang terpaksa pergi ke bank yang ada di Stabat (Sumatra Utara) untuk menebus BBM,” ujarnya.
Lain lagi yang dialami pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Aceh Selatan. Kata Nahrawi, sudah satu minggu BBM kosong di sana lantaran pengusaha tak bisa menebus ke Pertamina imbas BSI eror.
“Ini bukan persoalan di Pertaminanya, tapi sistem di BSI yang masih carut-marut sehingga dampaknya ke masyarakat luas apalagi kita di Aceh memang tidak ada pilihan bank lain,” katanya.