Nelayan Banda Aceh Keluhkan Sampah Kayu dan Plastik di Pantai

Ketua Persatuan Nelayan di Gampong Jawa, Surya Suid.(Ahmad Mufti/masakini.co)

Bagikan

Nelayan Banda Aceh Keluhkan Sampah Kayu dan Plastik di Pantai

Ketua Persatuan Nelayan di Gampong Jawa, Surya Suid.(Ahmad Mufti/masakini.co)

MASAKINI.CO – Sampah plastik dan kayu di pantai Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja, Kota Banda Aceh berdampak serius pada hasil tangkapan nelayan pukat darat.

Selain menyebabkan hasil tangkapan berkurang, para nelayan Tarek Pukat juga keluhkan seringnya alat tangkap ikan mereka rusak.

Pengakuan itu disampaikan Ketua Persatuan Nelayan di Gampong Jawa, Surya Suid. Menurutnya sampah kayu bertambah banyak di pantai saat hujan deras.

Kayu-kayu itu berasal dari pegunungan yang mengapung di Krueng Aceh hingga ke muara saat air surut.

“Karena saat banjir sampah di aliran sungai juga akan ikut dibawa ke muara sehingga masuk ke pantai. Apalagi pantai di sini lumayan kecil yang jaraknya hanya 4,5 kilometer ke Ulee Lheu,” kata Surya pasa masakini.co, Senin (5/6/2023).

Panglima Laot Banda Aceh ini juga menyebutkan wisatawan lokal kerap buang sampah plastik bungkus makanan dan botol minuman sembarangan.

“Kami para nelayan selalu bergotong royong untuk membersihkan sampah terlebih sampah-sampah kayu bawaan. Sementara sampah plastik kita kumpulkan lalu dibakar,” ucapnya.

Ia mengaku selalu mengingatkan para penjaja kuliner di tepi pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami selalu mengingatkan masyarakat, apabila ada sampah diambil dan dibuang ke tempat sampah, lalu bersih kita juga yang nyaman,” tukasnya.

Untuk itu, Surya berharap sebagai bentuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia ini, pemerintah kota Banda Aceh juga dapat turun ke pantai untuk melakukan aksi bersih-bersih pantai.

“Apabila tidak bisa, maka berikan kepada kami karena kami mencari nafkah di pinggir pantai,” imbuhnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist