MASAKINI.CO – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh mencatat sebanyak 14.821 kantong darah berhasil dikumpulkan pada Januari hingga Mei 2023.

Setiap hari, kebutuhan darah mencapai 150 hingga 200 kantong darah. Tidak seluruh rumah sakit mampu dipenuhi kebutuhannya.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banda Aceh, Ratna Sari Dewi mengatakan jumlah tersebut kurang mencukupi untuk memenuhi permintaan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Pasalnya, permintaan terbanyak dari rumah sakit nomor satu di Aceh itu.

Menurutnya, stok darah di PMI Kota Banda Aceh menjadi pemenuhan di sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Aceh Besar, Banda Aceh hingga Aceh Jaya. Sehingga permintaan semakin tinggi namun pendonornya berkurang.

“Untuk RSUDZA kami mampu memenuhi 80 hingga 90 persen, sementara rumah sakit lainnya kami mampu penuhi hingga 100 persen,” kata Ratna pada nasakini.co, Jumat (16/6/2023).

Ia menerangkan, penyebabnya dikarenakan RSUDZA menjadi rumah sakit rujukan sehingga seluruh pasien di Aceh dirujuk ke sana, sehingga kebutuhan darah menjadi lebih banyak. Meskipun demikian, kata Ratna, tidak mencukupi itu bukan hanya kurangnya stok namun golongan dan komponen darah yang diminta tidak cocok.

“Apalagi golongan darah yang dibutuhkan ada, hanya saja di komponennya sudah berbeda sehingga tidak bisa ditransfusikan ke pasien. Untuk itu kita tidak membiarkan begitu saja kita tetap membutuhkan waktu dua hari untuk mencari pendonornya,” jelasnya.

Tak hanya itu, darah yang sudah diambil akan melalui pemeriksaan laboratorium lagi. Meskipun darah yang didapatkan banyak, katanya, tak semua dapat didistribusikan.

“Kemungkinan ada darah yang tidak sehat atau teridentifikasi penyakit apa sehingga tidak dapat ditransfusikan ke pasien. Saat ini kita kewalahan di darah AB yang stoknya paling sedikit,” imbuhnya.