Polda Aceh Revitalisasi Masjid Baiturrahim dan Makam Syiah Kuala

Sambut HUT Bhayangkara ke-77 Polda Aceh merevitalisasi Masjid Baiturrahim dan Makam Syiah Kuala. (foto: dok Polda Aceh)

Bagikan

Polda Aceh Revitalisasi Masjid Baiturrahim dan Makam Syiah Kuala

Sambut HUT Bhayangkara ke-77 Polda Aceh merevitalisasi Masjid Baiturrahim dan Makam Syiah Kuala. (foto: dok Polda Aceh)

MASAKINI.CO – Menyambut HUT Bhayangkara ke-77, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh melakukan revitalisasi situs budaya dan agama. Hal ini dilakukan agar situs tersebut tidak mengalami degradasi atau penurunan kualitas dan nilai keindahan.

“Pada momen Hari Bhayangkara 2023 ini kami merevitalisasi Makam Syiah Kuala dan Masjid Baiturrahim Ulee Lheue,” kata Karo SDM Polda Aceh Kombes Fajar Budiyanto dalam rilis diterima masakini.co, Rabu (21/6/2023).

Fajar menjelaskan revitalisasi tersebut merupakan upaya merawat kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa. Pasalnya, kegiatan itu dibuat untuk menciptakan hidup rukun baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara, maupun beragama.

Disebutkan juga bentuk revitalisasi ini berupa pembersihan dan pembenahan situs budaya dan agama tanpa merubah bentuk dasarnya. Revitalisasi hanya pembenahan lokasi, tanaman, dan taman, termasuk pemasangan tenda taman.

Selain itu, revitalisasi juga diterapkan pada pos keamanan, atap bangunan, penambahan lampu penerangan, dan rambu-rambu situs agar memudahkan pengunjung. Sekaligus renovasi lapak pedagang kaki lima dan pengecatan pagar.

“Revitalisasi ini untuk mendukung iklim usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sehat agar dapat meningkatkan pariwisata di situs budaya/agama,” kata Fajar.

Makam Syiah Kuala merupakan makam dari seorang ulama kharismatik di Aceh. Syiah Kuala juga ahli dalam bidang hukum dan sempat menjadi mufti agung pada kesultanan Aceh Darussalam.

Makam yang terletak di Gampong Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh itu, banyak didatangi oleh peziarah baik lokal maupun mancanegara.

Sementara itu, Masjid Baiturrahim merupakan peninggalan Kesultanan Aceh. Masjid ini didirikan sekitar abad ke-17. Masjid tersebut menjadi situs pasca gelombang tsunami menghantam pesisir Banda Aceh. Tragedi 26 Desember 2004 itu nyaris meratakan semua bangunan kawasan Ulee Lheue yang berada persis di tepi laut.

Meski demikian, masjid itu tetap kokoh berdiri di tengah hamparan puing bangunan yang telah hancur. Hanya sebagian kecil bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist