MASAKINI.CO – Julukan skuad mewah tidak sekadar label belaka, tapi sejalan dengan prestasi. Begitulah takdir yang memayungi klub sepakbola asal Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Putra Kutablang FC baru saja keluar sebagai kampiun pada turnamen HIPMI Aceh Cup 2023. Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, menjadi saksi atas prestasi klub yang berjarak 232,7 KM dari ibukota ‘Serambi Mekkah’ itu.
Jumat malam 23 Januari 2023, klub yang disokong oleh Yudi dan Pon Cina itu, sukses unjuk prestasi. Tuan rumah, HIPMI Aceh FC harus mengakui kehebatan Putra Kutablang, lewat empat gol yang dicetak oleh Yogi di babak pertama. Dua gol Syahrul Akbar dan satu gol Ridha Umami di babak kedua.
“Alhamdulillah kami bersyukur bisa menjadi juara di HIPMI Aceh Cup 2023. Prestasi ini terasa begitu berarti karena turnamen ini sangat prestis. Sebuah turnamen yang dikemas rasa profesional, bertempat di stadion, sekaligus di ibukota Aceh. Kian terasa sempurna lagi, karena Putra Kutablang bisa trebel winner,” kata Yudi, panggilan akrabnya.
Sejak Januari hingga Juni 2023, Putra Kutablang sudah menyegel tiga juara. Dimulai di Stadion Krueng Mane, Aceh Utara, lalu di Stadion Blang Paseh, Pidie, hingga di Stadion H Dimurthala, juara HIPMI Aceh Cup. Dengan kata lain, klub Kecamatan Kuta Blang itu, sukses di tiga kabupaten/kota berbeda yang ada di Aceh.
“Semua juara yang telah kami rengkuh, kami persembahkan kepada Akhirul Wadhan, pemain Putra Kutablang yang mengalami musibah patah kaki pada final di Krueng Mane. Kami terus men-support proses penyembuhan Akhirul, yang kini sedang menjalani fisioterapi di Jakarta,” tuturnya.
Sejak awal memutuskan terlibat langsung di sepakbola, dirinya bersama kolege, punya visi membesarkan klub kampung kelahiran. Prestasi yang terus dicapai, semata-mata untuk nama Kecamatan Kuta Blang dan Kabupaten Bireuen, yang dikenal sebagai surga sepakbolanya Aceh.
Menurut Yudi, tantangan terbesar bermain di Stadion H Dimurthala ada pada mentalitas pemain. Ia sadar, bahwa aura layar biru (tarkam) dengan aura keliling beton (stadion) tidaklah sama. Namun berkat kerja keras tim, ditambah suporter membuat para pemain termotivasi untuk membuktikan diri.
“Meskipun Putra Kutablang berasal dari Bireuen, jujur saja, kami punya suporter dari berbagai wilayah di Aceh. Baik di Banda Aceh, hingga Barat Selatan Aceh (Barsela) sekalipun,” ungkapnya.
Ia menerangkan, salah seorang fans Putra Kutablang yang ia tidak kenal, dan hanya berteman di media sosial (Instagram), memberi kabar lewat DM, bahwa mereka dari Aceh Barat Daya (Abdya) datang menyaksikan grand final lebih tiga mobil. Yudi mengaku tak menyangka, antusiasme terhadap Putra Kutablang bisa membludak.
Kebersamaan dan Viralitas
Putra Kutablang diurus dengan harapan, bisa menjadi wadah pesepakbola Aceh sebagai ladang mencari rezeki, sekaligus panggung unjuk kebolehan. Di saat yang sama, pesepakbola asli Kecamatan Kuta Blang, bisa terjembatani menuju klub profesional.
Tercatat, ada Fajrul Sofyan dan Amiril Mukminin yang notabe asli Kuta Blang. Keduanya dipercaya sebagai tangan kanan Yudi dan Pon Cina untuk mengurusi lalu lintas klub Putra Kutablang. Nama lain yang juga asli penduduk setempat ialah Reza Rizki. Reza Rizki dan Amiril tercatat sebagai penggawa Aceh yang mempersembahkan perak di PON Papua.
“Kami ingin ada pemain Putra Kutablang lainnya yang bisa segera naik kasta profesional. Apalagi di HIMPI Aceh Cup, menjadi ajang pemantauan bagi kerangka Persiraja di Liga 2 musim kompetisi 2023/2024,” jelas Yudi.
Di malam puncak tersebut, Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam, mengumumkan 30 lebih pesepakbola yang berlaga di HIPMI Aceh Cup 2023, yang terpilih untuk mengikuti seleksi Persiraja. Ada empat nama dari Skuad Mewah yang dipanggil, yaitu Muhammad Molija (kiper), Syahrul Akbar, Amiril Mukminin dan Sabirin.
Yudi berharap, mereka bisa terpilih, mengikuti jejak Reza Rizki yang pada musim 2022/2023, pernah berseragam PSCS Cilacap.
PON Cina menambahkan, salah satu kelebihan yang dimiliki Putra Kutablang ada pada aspek kebersamaan. Selain punya ikatan batin yang akrab dengan pemain, karena struktur pemain sering itu-itu saja di sejumlah turnamen, Putra Kutablang juga dekat dengan suporter.
“Putra Kutablang hampir di setiap turnamen, memberikan tiket gratis bagi warga Kuta Blang, yang datang mendukung perjuangan klub. Biasanya hampir 500 lembar tiket kami sediakan,” beber Pon Cina.
Terkait dengan label skuad mewah, pihaknya memberitahu, bahwa label tersebut sebenarnya muncul tidak sengaja. Orang yang mulanya menyematkan istilah tersebut adalah Abu Laot, sosok tiktoker fyp asal Bireuen.
Berkat viralitas di beberapa lini media sosial, terutama Tiktok, nama Putra Kutablang kian terngiang-ngiang di benak pecinta sepakbola. Hal tersebut, membuat klub ini makin dicintai oleh khalayak ramai.
Sejarah Klub
Putra Kutablang FC sesungguhnya adalah nama baru dari klub asal Kecamatan Kuta Blang itu, yang disepakati bersama sejak tahun 2022. Sejarah sepakbola Kuta Blang, nama klubnya adalah Raja Taloe dan Kuta Blang Putra.
“Nama Putra Kutablang FC termasuk saya yang memberi nama. Atas perintah dan persetujuan Bos Yudi dan Pon Cina,” kata Kapten Putra Kutablang, Fajrul Sofyan.
Sebagai salah seorang pemain yang diberikan tanggung jawab lebih untuk mengurusi segala hal terkait pemain, dirinya bersama pemilik klub, pernah membawa beberapa nama lain, misalnya Red Children.
Ia menjelaskan, pada prinsipnya klub Putra Kutablang menjadi kebanggaan seluruh warga setempat. Pergantian nama semata-mata karena pertimbangan dibawa secara pribadi oleh Yudi dan Pon Cina. Sedangkan nama sebelumnya, Kutablang Putra tetap ada, namun statusnya memiliki ketua umum.
“Apapun nama klub, semoga banyak lahir pemain kaliber dari Kuta Blang yang bisa berkiprah di kasta tertinggi sepakbola Indonesia,” sebutnya.