Meriah Idul Adha 1444 H Pasca Pandemi Covid di Aceh

Pawai takbir dalam rangka menyemarakkan Idul Adha 1444 Hijriah berlangsung meriah di Banda Aceh, Rabu 28/6/2023 malam. (foto: Adpim Aceh)

Bagikan

Meriah Idul Adha 1444 H Pasca Pandemi Covid di Aceh

Pawai takbir dalam rangka menyemarakkan Idul Adha 1444 Hijriah berlangsung meriah di Banda Aceh, Rabu 28/6/2023 malam. (foto: Adpim Aceh)

MASAKINI.CO – Ribuan masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya memadati jalanan kota untuk menyaksikan pawai takbir dalam rangka menyemarakkan Idul Adha 1444 Hijriah. Pawai takbir yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh itu berlangsung meriah, Rabu (28/6/2023) malam.

Antusiasme masyarakat sangat beralasan mengingat selama pandemi Covid-19, Pemerintah melakukan sejumlah pembatasan-pembatasan aktivitas keramaian.

Namun, pasca status pandemi Covid-19 dicabut oleh WHO dan Pemerintah Indonesia menyusul mengikutinya, pawai takbir akhirnya kembali bisa digelar.

Asisten bidang Pemerintahan dan Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Aceh M. Jafar, melepas peserta pawai takbir di pelataran depan parkir Masjid Raya Baiturrahman.

Peserta menyusuri jalan protokol, mulai dari depan Masjid Raya Baiturrahman, Simpang Kodim dan menyusuri Jalan Tgk Chik di Tiro Peuniti hingga ke Simpang Surabaya.

Selanjutnya, peserta menuju Simpang Jambo Tape dan mengarah ke Simpang Lima serta melintas di Jembatan Pante Pirak untuk kemudian kembali ke Masjid Raya Baiturrahman sebagai lokasi start dan finish.

Muhammad Erik warga Gampong Cot Lamkuweh, Kota Banda Aceh, mengaku telah menanti pawai itu setelah Magrib. Dia memboyong istri dan dua anaknya ke Jalan Daud Beureueh. Mereka bagian dari lautan manusia malam itu yang menyaksikan pawai takbir Idul Adha di Serambi Mekkah.

“Ba’da Magrib tadi kami cepat-cepat keluar, biar gak terjebak macet. Anak-anak sangat antusias mau lihat pawai katanya. Ya kebetulan juga lagi libur, makanya saya langsung bergegas ke sini. Jalurnya kan lurus di sini. Jadi ya bisa lebih leluasa dan puas lihat pawai,” kata Erik.

Hal senada disampaikan Reza. Warga Ulee Kareng ini sengaja membawa keluarganya ke kawasan Simpang Lima Banda Aceh karena ingin melihat pawai takbir yang sudah beberapa tahun tidak diselenggarakan.

“Sudah lama gak ada pawai, jadi kami ingin melihat pawai takbir. Sejak beberapa hari lalu anak-anak sudah antusias. Jadi ya saya bawa ke sini,” ujar Reza.

Kegiatan bertajuk Musabaqah Pawai Takbir Jalan Kaki tersebut diikuti oleh 40 grup berasal dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Setiap grup beranggotakan 30 hingga 40 orang. Para peserta pawai memperebutkan hadiah total sebesar Rp38 juta.

Ada beberapa aspek penilaian yang menjadi tolak ukur penilaian dewan juri, yaitu; adab, pakaian, jumlah peserta dan kerapian barisan. Aksesoris atau perlengkapan seperti bedug, rebana, spanduk. Kemudian bacaan takbir, baik tajwid, fashahah, suara dan lagu.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist