MASAKINI.CO – Bangunan Rumoh Aceh dalam komplek Museum Aceh sedang direnovasi. Perbaikan bangunan itu dilakukan bagian atap bangunan karena hampir mengalami kerusakan.
Akibatnya, Museum Aceh menghentikan layanan kunjungan wisatawan hingga akhir Juli 2023.
Kepala Tata Usaha Museum Aceh, Nurhasanah mengatakan perbaikan bangunan Rumoh Aceh dilakukan tiap 10 hingga 15 tahun sekali. Pasalnya atap yang berbahan baku daun rumbia itu rusak dimakan usia.
“Proses perbaikan itu telah dilakukan sejak Juni lalu, namun dipastikan rampung pada akhir Juli 2023,” katanya, Senin (10/7/2023).
Menurutnya, kerusakan bagian atapnya rentan terjadi, apalagi kondisi alam Aceh yang memiliki iklim tropis. Oleh karena itu agar tidak berbahaya pihaknya langsung merenovasi atap Rumoh Aceh.
“Dengan kondisi alamnya Aceh, anginnya kencang dan pengaruh iklim jadinya rapuh, agar tidak berbahaya makanya diganti,” ujarnya.
Ia menyebutkan perbaikan bangunan rumah adat Aceh ini menghabiskan sebanyak delapan ribu lembar daun rumbia yang sudah dirakit.
“Banyak kebutuhannya karena disusun dengan rapi apalagi digantinya juga dua sisi sehingga membutuhkan dana hingga ratusan juta,” ucapnya.
Ia juga menghimbau masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Museum Aceh agar tidak memasuki bagian rumah adat karena berdebu dan dapat membahayakan pengunjung.
“Jadi wisatawan dapat memasuki ruang-ruang pameran, di sana juga disajikan beragam koleksi peninggalan Aceh,” imbuhnya.