MASAKINI.CO – Akhir Juli lalu saya berangkat ke Pulo Aceh, menumpang kapal motor Jasa Bunda yang berlabuh di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Dari sini, penyeberangan dilayani dua kapal motor yang beroperasi setiap hari kecuali Jumat.
Jadwalnya, dari Pelabuhan Gugob di Pulo Aceh menuju PPI Ulee Lheu berangkat sekitar pukul 08.00 WIB, sementara dari PPI Ulee Lheu Jasa Bunda akan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 WIB.
Setiap berlayar ke gugusan pulau di barat Indonesia ini, Jasa Bunda juga mengangkut barang-barang selain penumpang. Umumnya berupa sembilan bahan pokok.
Acap kali pula warga yang menyeberang ke Pulo Aceh juga mengangkut kendaraan roda dua. Awak kapal butuh sekitar sejam persiapan sebelum berangkat.
Untuk menumpang kapal Jasa Bunda tidak memerlukan tiket. Penumpang cukup membayarkan Rp30 ribu.
Di perjalanan, para penumpang kapal kayu ini dapat beristirahat di sembarang tempat. Bahkan ruang kemudi juga sering dipilih penumpang untuk tidur.
Bila tak dihadang angin kencang atau gelombang tinggi, kapal motor yang dinahkodai Saifullah (49), warga Desa Puloeh, Kecamatan Pulo Aceh ini butuh 90 menit untuk bersandar di Dermaga Gugob, Pulau Breueh.