MASAKINI.CO – Perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia telah berlangsung 18 tahun. Kedua pihak sepakat mengakhiri konflik bersenjata dengan menandatangani kesepakatan damai pada 15 Agustus 2005 silam.
Peringatan 18 tahun perdamaian Aceh, turut dihadiri tokoh perdamaian atau mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023).
Ia mengatakan perdamaian Aceh merupakan sebuah peristiwa yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh. Dimana hal itu dibuktikan dengan adanya kedamaian, keadilan, dan jumlah ekonomi yang merata.
Bahkan menurutnya, wilayah Tanoh Rencong ini diyakini dapat lebih bangkit dan lebih maju kedepannya. Hal itu lantaran Aceh kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa.
Ia juga menerangkan, kejadian konflik sebenarnya tak hanya terjadi di Aceh, namun beberapa daerah maupun negara luar juga merasakan. Namun yang menjadi poin penting yakni upaya kemajuan yang dapat dilakukan masyarakat Aceh sendiri.
“Karena hal lah kita semua berusaha untuk menghentikan konflik, mendamaikan konflik dan menjalankan pemerintah yang baik,” kata Jusuf Kalla.
Apalagi, katanya, Aceh menjadi daerah tempatnya para pahlawan yang memberikan perjuangannya untuk membela negara ini untuk kemerdekaan.
“Makanya dalam memperingati hari damai ini menjadi momentum bagi kita untuk selalu bersyukur, maka hari ini bukan untuk melihat masa lalu namun bagaimana kita bisa menata masa depan,” tutupnya.