MASAKINI.CO – Sebanyak 5.300 orang diperkirakan tewas, dan 10.000 orang lainnya hilang akibat banjir besar di Libia, setelah dua bendungan jebol, pada Senin (11/9/2023).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Delagasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Libia, Tamer Ramadan di Jenewa, Swiss.
Media pemerintah LANA melaporkan, sekitar 5.000 lebih orang tewas.
Di kota Derna di bagian timur Libia, yang mengalami kerusakan terparah, sebanyak 6.000 orang masih hilang, kata Othman Abduljalil, pejabat kesehatan di pemerintahan Libia Timur.
Juru bicara layanan darurat dan ambulans Osama Aly, mengatakan rumah sakit di Derna sudah tidak lagi bisa beroperasi, dan kamar mayat penuh.
“Mayat-mayat ditinggalkan di luar kamar mayat di lorong-lorong. Bahkan sampai ke trotoar,” katanya.
“Tidak ada layanan darurat langsung. Saat ini orang-orang sedang bekerja untuk mengumpulkan jenazah yang membusuk,” kata Anas Barghathy, seorang dokter yang saat ini menjadi sukarelawan di Derna.
Diketahui, banjir besar dipicu Badai Daniel yang membawa hujan lebat tanpa henti. Air yang tak mampu ditampung membuat dua bendungan jebol dan menciptakan banjir besar menerjang Kota Derna. Tiga jembatan hancur diterjang air deras banjir.