MASAKINI.CO – Para sopir damtruk di Kabupaten Aceh Besar melakukan mogok operasi atau tidak melakukan aktivitas pengangkutan muatan dalam bentuk apapun hingga sepekan ke depan. Hal itu dilakukan lantaran para sopir protes kepada pemerintah Aceh Besar karena tak ada kejelasan izin usaha galian C.
Penasehat Asosiasi Sopir Damtruk Aceh Besar, Sulaiman, menyebutkan para sopir truk mengambil sikap untuk tidak beroperasi sejak 23 hingga 29 September 2023 mendatang.
“Kita buat mogok masal seperti itu. Tidak semua galian C di sana tidak ada izin, bahkan yang punya izin pun juga melakukan aktivitas di luar area yang ditentukan,” kata Sulaiman saat dihubungi masakini.co, Senin (25/9/2023).
Ia menerangkan, dalam surat yang telah beredar dan ditandatangani oleh Ketua Persaudaraan Sopir Damtruk, Tgk Sawi, Sekretaris Muhammad Chaizir, dan Penasehat Leman, mereka menyatakan bahwa selama masa mogok kerja, tidak boleh ada aktivitas apapun dalam bentuk galian C seperti pasir, tanah, batu gunung, dan MP.
Bahkan mereka juga mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa saja yang melanggar aturan ini.
“Jika kedapatan melanggarkan kesepakatan itu, maka akan diberhentikan dan muatan akan dibongkar,” ujar Sulaiman.
Sulaiman menyampaikan, pihaknya saat ini membutuhkan penjelasan dari Penjabat Bupati Aceh Besar perihal wilayah yang boleh digali dan yang tidak. Sehingga hal itu tidak memicu perdebatan yang berkepanjangan.
“Jangan salahkan orang yang gali padahal peraturannya saja tidak jelas,” ungkapnya.
“Hari ini kami rencana akan menjumpai Pj Bupati untuk meminta penjelasan, jika tidak dijumpai maka permasalahan ini akan berlarut-larut dan perkumpulan sopir truk akan melakukan demo besar-besaran,” pungkasnya.
