MASAKINI.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejauh ini mengonfirmasi ada 14 kasus cacar monyet ditemukan di Indonesia. Mayoritas penularan terjadi melalui kontak seksual.
Kasus cacar monyet (monkey pox) kembali ditemukan di Indonesia. Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Aceh, cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti: Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.
Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.
Gejala dan Tanda Cacar Monyet
Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.
Pencegahan Cacar Monyet
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi :
Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
Kemudian hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
Sering lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi cacar monyet. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.