MASAKINI.CO – Memasuki panen raya, kasus pencurian kopi di Kabupaten Bener Meriah semakin marak. Hal tersebut membuat sebagian petani kopi resah.
Petani kopi di Kampung Delung Asli, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Armija Ahmad mengaku beberapa kali kehilangan kopi di kebunnya.
“Kalau dihitung-hitung sudah tiga kali kopi di kebun saya digasak maling. Hal tersebut saya ketahui kita hendak memanen kopi,” kata Armija saat Masakini.co berkunjung ke kebunnya di perkebunan kopi Rebe Belang, Kampung Delung Asli, Sabtu (18/11/2023).
Dia mengaku awalnya mencoba ikhlas kehilangan kopi di kebunnya. Namun akhir-akhir ini dirinya mengaku kesal dan tidak terima lantaran hampir tiap masa panen kopi di kebunnya selalu dicuri.
Menurut Armija, maling seperti sudah mengetahui aktifitas pemilik kebun. Mereka tahu kapan petani tidak ke kebun kemudian mulai melancarkan aksinya.
Selain itu, maling mengambil kopi merah hampir di tiap batang kopi, utamanya cabang kopi yang dipenuhi kopi merah siap panen. Sebelum dimaling, setiap panen ia bisa mendapatkan lima sampai enam kaleng kopi merah. Kini hanya dua kaleng saja.
Padahal katanya, hasil panennya makin meningkat karena buah kopi hijau mulai memerah dimusim panen raya ini. Namun yang dialaminya saat ini malah sebaliknya.
” Padahal momen dinanti cukup lama. Hampir setengah tahun. Kopi dirawat sampai berbunga dan berbuah. Tiba masa panen malah yang menikmatinya orang lain. Tidak kebun saya saja. Ada kebun petani lain di sekitar sini juga bernasib sama. Ini sangat disayangkan,” imbuhnya.
Armija mengaku dirinya saat ini mulai rutin berjaga dikebunnya. Menjelang panen, hampir setiap hari ia menghabiskan waktu di kebun.