MASAKINI.CO – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu optimis Hamas bakal melepaskan sandera yang ditahan di Gaza. Pernyataan itu disampaikan usai menilai ‘kemajuan’ dalam negosiasi.
Pembicaraan perjanjian penyanderaan, yang akan membawa pulang setidaknya 53 warga Israel dari tawanan Hamas, sedang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Berikut sejumlah poin utama kesepakatan sementara:
- Minimal 53 sandera akan dibebaskan, sebagian besar anak-anak dan ibu mereka.
- 10 sandera akan dibebaskan setiap hari.
- Gencatan senjata 4 hari di Jalur Gaza
- 150 tahanan Palestina akan dibebaskan, sebagian besar wanita dan anak di bawah umur.
- Sandera pertama akan dibebaskan pada hari Kamis.
Menurut perjanjian itu, daftar sandera yang akan dibebaskan tidak termasuk orang asing yang tidak memiliki kewarganegaraan Israel.
Untuk bagiannya, tentara Israel juga akan menahan diri dari terbang di atas Jalur Gaza selama enam jam setiap hari.
“Hamas menahan hampir 210 dari 240 sandera, sementara Jihad Islam Palestina menahan 30 sisanya,” lapor i24news, Rabu (22/11/2023).
Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel akan membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina, wanita dan anak-anak, yang ditahan di penjara-penjaranya, dan yang tidak memiliki darah Yahudi di tangan mereka.
Perjanjian itu juga akan mencakup masuknya 100 hingga 300 truk makanan dan bantuan medis serta bahan bakar ke Jalur Gaza, termasuk di utara.
Pemindahan akan berlangsung secara bertahap dengan laju “sepuluh” sandera Israel untuk “tiga puluh” tahanan Palestina per hari.
Israel bersikeras pada “reunifikasi keluarga” yang berarti bahwa jika seorang warga sipil dibebaskan, rekannya juga akan dibebaskan termasuk tentara. Hamas hingga saat ini menolak membebaskan tentara.