Laporan Organisasi HAM, Israel Mencuri Organ Jenazah di RS Indonesia

Kuburan massal.(euromedmonitor.org)

Bagikan

Laporan Organisasi HAM, Israel Mencuri Organ Jenazah di RS Indonesia

Kuburan massal.(euromedmonitor.org)

MASAKINI.CO – Israel telah mencuri mayat dari fasilitas medis di Gaza untuk pengambilan organ ilegal. Laporan serius itu disampaikan kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor.

Dalam laporannya disebutkan Israel mengambil jenazah Kompleks Medis Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, serta lokasi lain di selatan wilayah Palestina yang terkepung.

Menurut Euro-Med Monitor, para ahli medis di Gaza telah menemukan bukti yang menunjukkan hilangnya organ dari beberapa jenazah yang dikembalikan ke keluarga mereka, termasuk kornea mata.

Sementara pemeriksaan menyeluruh terhadap jenazah yang dibebaskan, masih belum dapat dilakukan di tengah serangan udara Israel yang ganas dan masuknya pasien.

“Israel dianggap sebagai pusat perdagangan ilegal organ tubuh manusia secara global,” kata laporan Euro-Med, mengacu pada penyelidikan CNN yang juga menunjukkan Israel terlibat dalam pencurian organ dari mayat warga Palestina.

“Organisasi yang bermarkas di Jenewa itu juga menuduh Israel menyimpan jenazah di suhu beku (di bawah 40 derajat Celcius), kemungkinan untuk menyembunyikan pencurian organ,” sebut new arab dalam laporannya yang dilansir, Rabu (29/11/2023).

Israel memiliki sejarah menjaga jenazah Palestina. Euro-Med mengatakan bahwa setidaknya 145 orang ditahan di kamar mayat, sekitar 255 di fasilitas rahasia ‘Numbers Cemetery’ dekat perbatasan Yordania, sementara 75 lainnya masih hilang dan tidak teridentifikasi.

Beberapa dari jenazah ini dikatakan disimpan di kuburan massal tersembunyi – yang dikenal sebagai “kuburan kombatan musuh” – di wilayah militer, hanya ditandai dengan pelat logam.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pihaknya harus menguburkan sejumlah jenazah warga Palestina yang tidak dikenal di kuburan massal beberapa kali selama perang Israel yang tidak pandang bulu di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina hingga saat ini, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Dalam upaya agar keluarga mereka dapat mengidentifikasi jenazahnya nanti, kepala kantor pers pemerintah, Salama Maarouf, mengatakan: “Kami telah mendokumentasikan semua jenazah dan memotret semua tanda-tanda yang membedakan mereka sebelum menguburkannya di kuburan massal.”

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist