MASAKINI.CO – Ratusan warga di Bener Meriah terpaksa mengungsi ke daerah lain akibat masifnya amuk gajah.
Menurut reje Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Riskanadi dari total 1506 jiwa warga di sana, kini lebih dari 300 jiwa telah berpindah desa.
Kondisi ini menyebabkan ekonomi masyarakat setempat semakin tersendat, akibat kehilangan mata pencaharian.
“Masyarakat jadi takut, mereka pindah ke desa bahkan kecamatan lain untuk mencari pekerjaan,” kata Riskanadi.
Menurutnya, di Desa Negeri Antara mata pencaharian utama yakni bertani, namun kerap sekali gagal panen akibat ulah gajah, sehingga warga memilih untuk beralih menjadi buruh.
“Gajah siang masuk ke perkebunan warga kalau malam masuk ke permukiman,” jelasnya dalam konferensi pers di sekretariat WALHI, Kamis (30/11/2023).
Kata Riskanadi, konflik manusia dan satwa liar ini tak hanya mengganggu ekonomi namun juga berdampak pada pendidikan.
“Anak-anak banyak yang takut ke sekolah karena takut diserang, orang tua juga was-was,” sebutnya.
“Akibat kejadian seperti itu di desa kami telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka berat akibat amukan gajah, jadi kami berharap ini solusi untuk ke depan,” pungkasnya.