MASAKINI.CO – Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal menyebutkan kebudayaan akan menjadi dasar dan haluan pemerintah dalam membangun Bangsa Indonesia ke depan.
Menurutnya, pembangunan kebudayaan nasional ini memiliki nilai yang positif, karena di dalamnya mengandung unsur peradaban, identitas, potensi, tradisi, pengetahuan, kearifan hingga kreativitas.
“Perlu ada penguatan kebudayaan sebagai basis pembangunan nasional dengan meningkatnya anggaran dan dukungan untuk seni dan budaya, ” kata Illiza di Hotel Hanifi, Banda Aceh, Sabtu (2/12/2023).
Pernyataan itu disampaikan dalam Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan Sebagai Haluan Pembangunan Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Budaya yang ada di Aceh semua berlandaskan pada syariat. Hal itu tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
“Setahu saya pemerintah juga sudah menyusun kurikulum dengan menyesuaikan dengan syariat di Aceh. Kita tetap memperkenalkan kepada generasi emas tentang sejarah Islam, sejarah nabawiyah,” kata Illiza.
Ia menjelaskan, peran kebudayaan terhadap pembangunan nasional dilakukan dengan melibatkan dan memasukkan banyak kearifan lokal masyarakat Indonesia untuk kemajuan bangsa mulai dari wisata, pangan, dan sebagainya.
“Di kehidupan kita budaya serta seni yang beragam tapi semua itu menoleh kepada syariat yang menjadi kekuatan pondasi agama,” ujarnya.
Sementara ketahanan budaya, kata dia, juga sebagai upaya untuk melindungi, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia.
“Hal ini penting untuk dilakukan, agar budaya Indonesia tetap lestari, dan menjadi identitas bangsa yang kuat,” katanya.
Meski demikian, ia mengaku dalam pemajuan kebudayaan juga kerap memiliki sejumlah tantangan. Hal itu tergantung dari arah mana kebudayaan itu dilihat dan diimplementasikan.
“Culture yang sifatnya itu tergantung apakah kebudayaan itu dikupas atau bahkan melihat culture melihat sebagai produk. Sebagiannya lagi ada yang melihat sebagai proses yang terletak dalam ranah efektif, kognitif, serta ranah spiritual yang mencakup dalam banyak hal seperti agama, bahasa mitologi, adat hukum sampai pakaian,” pungkasnya.