MASAKINI.CO – Warga Kota Sabang menggelar demo di lokasi tempat pengungsi Rohingya ditampung sementara di dermaga CT-1 BPKS, Kecamatan Sukakarya, Rabu (6/12/2023).
Demo itu dilakukan warga lantaran tak terima pengungsi Rohingya ditampung di Kota Sabang. Demo pertama digelar puluhan warga sekitar jam 11 pagi.
Selang beberapa jam kemudian, sekitar jam 3 siang, pendemo kembali ke lokasi dengan massa yang lebih banyak.
Pada demo kedua yang berakhir pukul 18.00 WIB itu, nyaris ricuh sebab terjadi aksi saling dorong antara warga dan aparat keamanan, hingga mengakibatkan pagar di kompleks dermaga CT-1 BPKS rusak.
“Sempat terjadi dorong-dorongan, masyarakat pingin masuk (ke lokasi penampungan sementara pengungsi Rohingya),” kata Kapolres Sabang AKBP Erwan kepada masakini.co, Rabu malam.
Menurutnya ada sekitar 150-an warga yang melakukan aksi demo menolak pengungsi Rohingya untuk ditampung sementara di daerah tersebut.
“Namanya masyarakat kalau menyampaikan aspirasi kan boleh, kami hanya mengamankan tadi,” ujarnya.
AKBP Erwan memastikan saat ini kondisi telah kondusif. Beberapa personel polisi ditempatkan di lokasi penampungan sementara itu untuk menjaga pengungsi Rohingya.
“Insyaallah kini situasi aman dan terkendali,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pengungsi Rohingya yang terdiri dari balita, anak-anak, perempuan, dan laki-laki dewasa dengan total 139 orang itu ditolak warga Gampong Ie Meulee, usai kapal mereka berlabuh di pinggir pantai gampong setempat, Sabtu (2/12/2023) lalu.
Sempat ditampung semalam di pinggir pantai Ie Meulee, pengungsi Rohingya kemudian dipindahkan ke lahan milik BPKS di Balohan, dan kembali ditolak warga setempat hingga diangkut ke kantor walikota Sabang. Dari sana, pengungsi ini kembali diangkut untuk ditampung sementara di Dermaga CT-1 BPKS. Sejumlah pihak masih berupaya mencari tempat representatif bagi pengungsi.
