MASAKINI.CO – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis menyebutkan capaian realisasi investasi pada 2023 melebihi target pemerintah.
Ia menjelaskan realisasi investasi mencapai Rp10,6 triliun dari target Rp10,5 triliun. Sehingga pihaknya optimis hingga penghujung 2023 realisasi investasi dapat mencapai Rp11 triliun.
“Ini tren peningkatan positif, kalau kita penanaman modal dalam negeri yang sangat besar,” kata Marthunis.
Menurutnya di Aceh nilai investasi paling besar yakni sektor kelistrikan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di Kabupaten Aceh Tengah. Investasi di sektor kelistrikan ini akan menambah daya saing di Aceh melalui ketersediaan infrastruktur yang handal.
“Pada gilirannya akan menarik investigasi lebih banyak lagi. Jadi yang paling bagaimana di invetasi kita dapat meningkatkan ekspor dan menurunkan impor,” jelasnya.
Ada sejumlah hambatan terkait investasi di Aceh diantaranya sumber daya manusia, bahan baku yang sulit, kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar. Selain itu juga infrastruktur, regulasi dan administrasi.
“Jadi memang infrastruktur kita dapat menarik investasi. Tentunya itu perlu didukung tenaga kerja yang terampil kemudian tarif pajak yang kompetitif,” tuturnya.
Kemudian untuk kondisi pasar modal, ia menuturkan kondisi market Aceh masih kecil. “Misalnya kita ekspor nilam, itu kita kekurangan bahan baku begitu juga dengan getah pinus,” katanya, Senin (11/12/2023).
Dalam kegiatan Aceh Business Forum (ABF) – Aceh Economic Review 2023 Media Initiative, Martunis juga menyebutkan perlu didorong investor-investor yang ada di Aceh untuk memberikan testimoni soal keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Aceh.