MASAKINI.CO – Polisi menemukan fakta baru terkait seorang PNS asal Kota Sabang, Evy Marina Amaliawati (53), yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Gampong Kajhu.
Awalnya dugaan polisi korban dibunuh maling. Namun, hasil olah tempat kejadian perkara polisi tidak menemukan adanya kerusakan di bagian pintu rumah, pintu gerbang maupun jendela.
“Saat diperiksa juga tidak ada harta benda yang hilang, ponsel maupun perhiasan milik korban juga masih ada, motor juga ada di rumah itu, bahkan kalung juga dikenakan korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama, Kamis (4/1/2024).
Fadillah menyebut, berat dugaan korban dibunuh seseorang. Barang bukti sebuah batu ditemukan di dalam kamar.
Berdasarkan keterangan anak korban inisial CNM, pada malam sebelum kejadian, perempuan itu pergi jalan-jalan dengan pacarnya inisial RZ (28). Sang ibu berada di rumah. Mereka pulang sekitar pukul 23.00 WIB.
Setiba di rumah CNM langsung tidur. Sekitar pukul 03.00 WIB, ia mendengar ada suara seperti jejak seseorang masuk ke pekarangan rumah. CNM menghubungi pacarnya lewat telepon.
“Kemudian beberapa saat, anak korban mengaku melihat seseorang ada di dalam rumah menggunakan penutup muka dan mantel seperti jas hujan,” tutur Kompol Fadillah.
Melihat itu CNM kaget lalu mengaku pingsan. Usai siuman, ia melihat ibunya telah bersimbah darah. Ia menghubungi kembali sang pacar.
Saksi lain yakni tetangga korban, kata Fadillah, mengaku tak mendengar adanya suara kegaduhan atau teriakan minta tolong dari rumah korban. “Tidak ada yang mendengar dari kisaran jam tiga sampai jam enam pagi,” ujarnya.
Sejauh ini polisi telah memeriksa enam saksi terdiri dari kepala dusun setempat, beberapa tetangga, dua anak korban terdiri dari laki-laki dan perempuan, termasuk pacar anak korban.
Sebelumnya diberitakan, Evy Marina Amaliawati ditemukan tewas di rumahnya di kompleks perumahan di Dusun Mutiara Cemerlang, Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, pada Selasa pagi (2/1/2024).