Pemprov Aceh Dirikan Tenda Darurat di Pesantren Babul Maghfirah

Dinsos Aceh dirikan tenda darurat pasca pesantren Babul Maghfirah di Aceh Besar terbakar kemarin, Kamis 25/1/2024. (foto: Dinsos Aceh)

Bagikan

Pemprov Aceh Dirikan Tenda Darurat di Pesantren Babul Maghfirah

Dinsos Aceh dirikan tenda darurat pasca pesantren Babul Maghfirah di Aceh Besar terbakar kemarin, Kamis 25/1/2024. (foto: Dinsos Aceh)

MASAKINI.CO – Pemerintah Aceh telah menyiapkan dua tenda darurat untuk aktivitas belajar mengajar santri di pesantren Babul Maghfirah Kemukiman Cot Keueng, Gampong Lam Alu Cut, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, pasca terbakar kemarin.

Kepala Dinas Sosial Aceh Muslem Yacob, mengatakan selain tenda, pemerintah juga menyalurkan bantuan masa panik.

“Kita sediakan kebutuhan pangan seperti minyak goreng, biskuit, sarden dan air mineral. Juga ada kasur, famili kit, serta kain sarung,” kata Muslem Yacob, Jumat (26/1/2024).

Muslem berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban terdampak kebakaran di Babul Maghfirah. Bantuan itu diterima langsung pimpinan pesantren Ustaz Masrul Aidi.

Kepada Muslem, Masrul Aidi menceritakan bahwa kejadian kebakaran itu terjadi pada jam belajar santri sekitar pukul 9.30 WIB.

“Saat itu saya masih di kamar masih beres- beres. Tiba-tiba listrik padam saya kira pemadaman normal namun tidak berselang sepuluh menit sudah terdengar suara anak-anak berteriak,” katanya.

Pada saat api mulai membesar ia langsung masuk ke kamar menyelamatkan dokumen-dokumen penting. Setelah itu mengarahkan anak-anak untuk keluar semuanya.

“Sebagian ada yang mau menyelamatkan barang-barang. Tetapi saya sampaikan biarkan saja barang-barang terbakar yang penting kalian selamat,” ungkapnya.

Musibah itu, tutur Masrul, mengakibatkan dua orang ustazah menjadi korban. Pada saat itu satu orang mencoba menerobos keluar lewat pintu dan seorang lainnya melompat dari lantai dua. Keduanya kini sudah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Penyebab kebakaran ini dugaan yang diterima karena arus pendek listrik,” ujarnya.

Menurut Masrul Aidi, sejak pesantren terpadu tersebut berdiri pada 1994, ini kali pertama musibah kebakaran melanda. “Harapan kami para santri bisa cepat pulih dari trauma,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist