MASAKINI.CO – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak persyaratan yang diajukan Hamas untuk gencatan senjata. Syarat yang ditolak itu, “penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan diakhirinya pertempuran.”
Usai menolak gencatan senjata, Netanyahu perintahkan pasukannya menyerang Rafah. Lebih dari sejuta warga Palestina ke kota paling selatan Gaza itu harus menanggung serangan udara Israel.
“Pesawat-pesawat Israel mengebom beberapa bagian Rafah pada Kamis pagi, kata warga, menewaskan sedikitnya 11 orang dalam serangan terhadap dua rumah, jumlah yang tidak dapat dikonfirmasi,” lapor timesofisrael.
“Tank-tank juga menembaki beberapa daerah di Rafah timur, meningkatkan ketakutan warga akan serangan darat yang akan terjadi,” dilansir media pro rezim Netanyahu, Jumat (9/2/2024).
Di Washington, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keras terhadap Israel yang akan memperluas serangan besar-besaran ke kota tersebut, dan memperingatkan akan adanya konsekuensi bencana jika warga sipil yang berlindung di kota tersebut tidak diperhitungkan.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan AS “belum melihat bukti adanya perencanaan serius untuk serangan di Rafah. Menurutnya serangan tanpa perencanaan di wilayah yang berpenduduk satu juta orang berlindung, “akan menjadi bencana.”