MASAKINI.CO – Menjamurnya warung kopi (warkop) di Kota Banda Aceh disebut sebagai salah satu biang kerok terjadinya kemacetan beberapa titik di jalanan ibu kota Provinsi Aceh itu.
Saat mendirikan tempat usaha, pemilik warkop tak memprioritaskan lahan parkir kendaraan bagi pengunjungnya. Hal itulah yang menyebabkan pengunjung warkop kerap memarkirkan kendaraannya, terutama mobil, di badan jalan.
“Kondisi tersebut tentu akan mengganggu aktivitas di jalan raya dan menyebabkan kemacetan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (24/2/2024).
Hal itu juga disampaikan dalam rapat Analisis Lalu Lintas bersama sejumlah stakeholder terkait, Kamis (22/2/2024).
Selain warkop, tutur Faisal, kemacetan di Banda Aceh juga disebabkan banyaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU yang memiliki lahan terbatas, sehingga membuat antrean kendaraan cukup panjang hingga ke badan jalan.
Dia menyampaikan perizinan Analisis Lalu Lintas meliputi pembangunan bangunan baru, pengembangan suatu bangunan (di atas 30 %), dan bangunan yang telah beroperasi.
Perizinan Analisis Lalu Lintas, sebutnya, juga diperlukan sebagai salah satu syarat untuk mengurusi akreditasi suatu lembaga selaku pemilik atau pengelola bangunan.
“Mengenai bangunan eksisting atau bangunan yang sudah lama tidak beroperasi, tidak diatur untuk pengurusan Andalalin (Analisis Lalu Lintas) tetapi kita dapat membantu untuk pengurusan Andalalin bila diminta,” ujarnya.