MASAKINI.CO – Sepekan jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, kondisi di terminal angkutan umum L-300, Lueng Bata, Banda Aceh, terpantau masih sepi penumpang mudik.
Seorang sopir Hiace dari loket Garuda, Maulidar. Ia mengatakan hingga saat ini jumlah penumpang yang hendak mudik masih stabil. Bahkan terpantau tak ada kesibukan pengemudi Hiace ataupun L-300.
“Ini belum mengalami kenaikan, karena mahasiswa belum libur dan yang bekerja pun sama,” kata Maulidar kepada masakini.co, Senin (1/4/2024) malam.
Menurutnya biasa arus penumpang mulai mengalami lonjakan pada H-5 hingga H-1 lebaran.
“Tapi tahun ini kita belum bisa prediksi,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pihak Garuda tak menaikkan harga tiket meski permintaan tiket dari pemudik bakal meningkat. Adapun untuk tarif ke Takengon menggunakan Hiace hanya dipatok harga sebesar Rp180 ribu untuk tarif atas dan Rp170 ribu untuk tarif bawah.
Sementara L-300 dengan tujuan sama hanya Rp150 ribu untuk tarif atas dan Rp140 untuk tarif bawah. “Kita tak menaikkan harga di atas harga yang ditentukan Organda,” tuturnya.
Ia mengakui bahwa sejumlah loket menaikkan harga tiket jelang mudik. Bahkan kenaikan tersebut mencapai Rp50 ribu per trayek dari harga normal.
“Kita menyediakan tiga mobil Hiace, setiap hari cuma satu trip dengan Trayek Bireun, Lhokseumawe, Takengon, hingga Medan,” sebut Maulidar.
Sementara seorang karyawan loket PT. Premium, Irgi mengungkapkan jumlah penumpang di loketnya mulai mengalami peningkatan. Menurutnya rata-rata penumpang dari kalangan mahasiswa dan pekerja.
“Tapi beberapa hari ini ada 10 penumpang dari kalangan pekerja yang merantau ke Banda, kadang-kadang juga tidak ada penumpang,” kata Irgi.
Biasanya, kata dia, jumlah penumpang melonjak pada 25 puasa. Meski demikian ia memilih tak menaikkan harga tiket, agar tak memberatkan masyarakat yang hendak mudik.
“Kita setiap tahun memilih tak menaikkan harga, jadi harganya normal-normal saja,” jelasnya.
PT. Premium melayani trayek Lhokseumawe, Peureulak, Langsa, Kuala Simpang dan Medan.