Petani Aceh Besar Tak Akan Geser Masa Tanam

Petani di Aceh Besar sedang menabur pupuk di sawah kawasan Indrapuri, Aceh Besar. (foto: masakini.co/Riska Zulfira)

Bagikan

Petani Aceh Besar Tak Akan Geser Masa Tanam

Petani di Aceh Besar sedang menabur pupuk di sawah kawasan Indrapuri, Aceh Besar. (foto: masakini.co/Riska Zulfira)

MASAKINI.CO – Petani di Aceh Besar bakal tetap melakukan penanaman padi pada Mei mendatang meski ada permintaan dari panitia besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 untuk menggeser masa tanam.

“PON tetap harus berjalan karena itu merupakan program nasional, tapi petani dapat menanam seperti biasa,” kata Ketua Kelompok Tani Al Falah Shiyamusyamsi kepada masakini.co, Kamis (25/4/2024).

Sebelumnya, beredar surat yang berisikan larangan menanam padi sejak Mei hingga September 2024 atau selesai PON. Sebab ada penyelenggaraan cabang olahraga dayung yang akan menggunakan Waduk Keliling Indrapuri, sehingga PB PON Aceh beralasan untuk menjaga ketinggian permukaan air waduk masa tanam padi musti digeser.

Padahal, kata Syami, air waduk tidak berpengaruh terhadap persawahan yang ada di wilayah Aceh Besar atau seputar Waduk Keliling. Karena mayoritas persawahan memakai sumber air Krueng Jreu dan Krueng Seulimum.

Dia menilai penggeseran masa tanam itu tak dapat dilakukan lantaran dapat mempengaruhi ketahanan pangan masyarakat. Kendati, tuturnya, bahwa penyelenggaraan PON di Aceh juga dapat membawa pengaruh perekonomian masyarakat.

“Kalau area yang memakai sumber air waduk maka petani bisa mencari alternatif lain seperti memakai pompa air pada sumber air selain waduk,” ujarnya.

Di sisi lain, sebagai perwakilan petani Aceh Besar, Syami menyatakan dukungan terhadap perhelatan PON Aceh-Sumut. “Karena secara garis besar menurut saya PON tidak begitu berpengaruh dengan rencana penanaman padi oleh petani,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar menyebutkan debit air waduk keliling mengalami krisis debit air sejak beberapa waktu lalu. Akibatnya proses penyuplai air ke areal persawahan tidak optimal.

Debit air waduk keliling secara umum di bawah batas maksimal sehingga perannya untuk menyuplai air irigasi seluas 600 hektar tak lagi tercapai.

“Itu khusus 10 desa di Kecamatan Indrapuri dan tiga desa di Kecamatan Cot Glie, yang lain tidak berpengaruh karena dialiri oleh air dari Krueng Aceh dan Krueng Jreu,” kata Jakfar.

Bahkan, kata dia, kondisi debit air waduk keliling saat ini juga akan berimbas terhadap perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist